Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Ajak Dua Anak, Jokowi: Biadab
Nasional

Jokowi murka karena aksi ledakan bom itu pelaku mengajak dua anak masing-masing berusia 10 tahun dan 12 tahun.

WowKeren - Teror bom menyentuh kota Surabaya, Minggu, 13 Mei ketika terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Tiga gereja yang menjadi lokasi peledakan bom adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, serta Gereja Pantekosta Pusat (GPPS) di Jalan Arjuna. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengumumkan jumlah korban tewas dalam kejadian ini mencapai 13 orang dan lebih dari 41 korban luka-luka.

Walikota Surabaya, Tri Rismahrini telah meninjau lokasi ledakan dan berinteraksi serta memberi dukungan semangat kepada warga sekitar. Presiden RI Jokowi tiba di Surabaya pukul 15.47 WIB untuk meninjau lokasi peledakan bom didampingi Menko Polhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Komjen (Pol) Budi Gunawan, serta Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.


Dalam keterangan resminya kepada media, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa aksi pemboman ini merupakan perbuatan biadab sekaligus pengecut. Pasalnya, pelaku pengeboman menggunakan dua anak yang masih berusia 10 tahun dan 12 tahun untuk melancarkan aksinya tersebut.

"Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa," tegas Jokowi. "Termasuk pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun yang digunakan juga untuk pelaku bom bunuh diri."

"Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Semua ajaran agama menolak terorisme apa pun alasannya. Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini," lanjutnya. "Seluruh aparat tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini dan mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama nilai nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan."

(wk/dian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel