Latar pendidikan tinggi dan berasal dari keluarga berada tidak menjamin seseorang tidak bisa terjerat dalam lingkaran teroris.
- Intan Novela Setya Monikasari
- Senin, 14 Mei 2018 - 14:54 WIB
WowKeren - Berlatar belakang pendidikan tinggi dan berasal dari golongan atas tidak menjamin seseorang tidak bisa terjerat dalam lingkaran teroris. Selalu ada celah yang bisa mereka gunakan untuk mengumpan orang-orang seperti itu untuk masuk ke dalam jaringannya.
Seperti yang terjadi pada Puji Kuswati, salah satu pelaku bom bunuh diri yang dilakukan di tiga gereja kawasan Surabaya pada minggu (13/5). Tidak sendiri, Puji melakukan aksinya mengajak seluruh anggota keluarganya yakni suami beserta keempat anaknya.
Puji adalah contoh dari wanita yang berpendidikan tinggi yang masuk ke dalam lingkungan teroris. Menurut pengakuan tetangganya, Puji merupakan lulusan akademi keperawatan dan berasal dari keluarga terpandang di Banyuwangi.
Menurut penuturan salah satu tetangga pelaku, orangtua Puji merupakan orang terkaya di daerahnya, yakni Banyuwangi. Mereka pernah berkunjung ke rumah pelaku. Orangtua Puji datang dengan mengendarai kendaraan mobil mewah. Tak tanggung-tanggung, bahkan ada petugas yang mengawal mereka.
"Pak RW cerita, bahwa mertuanya Pak Dita (orang tua Puji Kuswati) ini orang terkaya di Muncar, Banyuwangi," kata ujar Khorihan, Ketua RT 02 Wisma Indah, tempat tinggal Dita sekeluarga, dilansir Kumparan pada Senin (14/5). "Nah, setiap datang ke sini, mertuanya Pak Dita ini bawa mobil mewah, dikawal oleh petugas."
Setelah kejadian pengeboman tersebut, tim Densus 88 Antiteror langsung mendatangi kediaman pelaku. Mereka menggeledah rumah Dita serta meminta keterangan dari warga sekitar. Warga sekitar mengaku jika perekonomian keluarga pelaku berkecukupan.
"Itu Pak RW yang tahu, yang bertetangga. Pak RW itu cerita ke Densus, pas ditanya juga begitu," lanjut Khorihan. "Kalau ditanya soal ekonomi ya itu, sudah berkecukupan."
Keenam pelaku bom bunuh diri itu diantaranya R. Dita Oepriartio (suami/46), Puji Kuswati (istri/42), dan keempat anak mereka yakni Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9). Menurut tetangga sekitarnya, keseharian keluarga Puji nampak normal seperti lainnya.
(wk/inta)
