Densus 88 Tangkap 19 Terduga Teroris Pasca Aksi Teror Bom di Surabaya
Twitter/@AmyChewCNA
Nasional

Nama Ustaz Abu Bakar mencuat pasca teror yang terjadi di Surabaya. Ia disebut-sebut adalah mentor dari para keluarga teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Surabaya.

WowKeren - Teror bom terjadi di Surabaya dua hari berturut-turut, yakni tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5) di kawasan Mapolrestabes Surabaya. Tim Densus 8 pun bergerak memburu para terduga teroris di seluruh penjuru Tanah Air.

Tidak sedikit dari mereka yang ditangkap adalah orang-orang yang berkaitan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok teroris yang berbaiat kepada ISIS. Hingga Selasa (16/5) pagi, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung mengaku telah menangkap 13 terduga teroris di Jawa Timur. Penangkapan itu tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Pasuruan.

Pada Selasa (15/5) sore, Densus 88 kembali melakukan penyergapan di tempat tinggal terduga teroris di Tandes, Surabaya. Penyergapan itu diwarnai baku tembak, seorang terduga teroris bernama Dedi Sulistiantono tewas dalam peristiwa mencekam tersebut.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebutkan bahwa Dedi merupakan adik kandung Anton Ferdiantono, terduga teroris yang tewas di Rusun Wonocolo, Sidoarjo. "Yang terduga (Dedi), warga Surabaya. Ya itu, dia adiknya yang di Rusunawa (Anton), adik kandung," ujar Risma di Sikatan, Tandes, Surabaya, Selasa (15/5).

Berlanjut pada Selasa malam, Densus 88 kembali menangkap satu keluarga terduga teroris di Dukuh Pakis, Surabaya. Sedangkan di Medan, Sumatera Utara, Densus 88 juga menangkap dua orang terduga teroris. Seharusnya ada tiga orang, tetapi yang satu berhasil melarikan diri.


Dua terduga teroris lainnya juga diamankan di Tanjung Balai yang diwarnai baku tembak hingga terduga teroris tewas dalam kejadian tersebut. Total jumlah terduga kini telah mencapai 19 orang.

Sementara itu, nama Ustaz Abu Bakar mencuat pasca teror yang terjadi di Surabaya. Ia disebut-sebut adalah mentor dari para keluarga teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Surabaya.

Mereka adalah keluarga Dita Oepriarto, yang dengan sadis melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta. Ia mengajak istri dan keempat anaknya dalam aksi tersebut.

Sedangkan keluarga Anton Ferdiantono merupakan pelaku ledakan di Rusunawa Wonocolo yang diduga tak sengaja meledakkan dirinya saat mencoba merakit bom. Akibat ledakan tersebut, istri dan satu orang anak tewas sedangkan kedua anak Anton lainnya mengalami luka-luka.

Keluarga Tri Murtiono pun diketahui meledakkan diri di Mapolrestabes Surabaya. Ia mengajak serta istri dan tiga orang anaknya. Namun salah satu anak Tri berhasil selamat.

Nama Ustaz Abu Bakar sendiri disebut pertama kali oleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin dalam aksi bom pada Selasa (15/5). Sebelum tragedi bom terjadi, ia sempat menggelar pengajian dengan penanaman paham radikalisme, termasuk kepada anak-anak pelaku bom, lewat video tayangan jihad.

(wk/diah)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel