Pengajian Sering Putar Aksi Teror Bom, Polisi Incar Guru Pelaku Bom Surabaya
chinafocus
Nasional

Saat menghadiri pengajian tersebut, para pelaku bom Surabaya ini juga membawa serta keluarga mereka.

WowKeren - Peristiwa teror bom yang terjadi selama dua hari di Surabaya membuat berbagai pihak memperketat keamanan. Sampai saat ini, polisi masih terus memburu para terduga teroris yang berkaitan dengan pengeboman yang terjadi di tiga gereja dan juga di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Target utama kepolisian saat ini sedang tertuju pada seorang bernama Abu Bakar. Ia diyakini sebagai guru dari pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Dita Supriyanto. Tidak hanya Dita, Abu Bakar juga diyakini menjadi guru dari Anton Ferdiantono, pemilik bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, pada Minggu (13/5) kemarin.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin. Ia menyatakan bahwa kedua orang pelaku peledakan bom tersebut sering mengaji di tempat Abu Bakar. Mereka pun kerap datang bersama dengan keluarganya. Mengejutkannya, dalam pengajian tersebut diduga juga sering diputar film-film tentang pengeboman teroris.


"Kedua orang itu sering mengaji pada Abu Bakar di Surabaya, tepatnya di wilayah Kecamatan Rungkut," ungkap Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin di Surabaya pada Selasa (15/5). "Di pengajian itu juga sering diputar film-film tentang aksi bom teroris.".

Dita Supriyanto dan anggota keluarganya melancarkan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5). Dita bersama dengan istri dan anak-anaknya menyebar di tiga gereja, yakni Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan juga Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Surabaya.

Sementara itu, Anton Febrianto, diduga tidak sengaja meledakkan bom saat merakit di rumahnya di Rusun Wonocolo Sidoarjo pada Minggu (13/5) malam. Akibat peristiwa itu, istri dan anak pertama Anton tewas. Anton pun akhirnya harus tewas ditembak oleh polisi lantaran pada saat itu, ia memegang switching bom.

Usai peristiwa pengeboman di tiga gereja dan juga ledakan bom di Sidoarjo, bom bunuh diri kembali dilakukan di depan kantor Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5) sekitar pukul 08.50. Pelaku pengeboman tersebut juga dilakukan oleh satu keluarga. Namun, salah satu anak pelaku berhasil selamat setelah terpental dari lokasi meledaknya bom.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru