Selebriti

Dalam drama 'Vincenzo' misalnya, Song Joong Ki sukses membuat penggemar makin jatuh cinta dengan memamerkan penampilan menawannya sebagai mafia dengan kulit mulus.

• Aissah Vara
• Minggu, 10 April 2022 - 13:27 WIB

WowKeren - Tak hanya mengambil foto dengan filter, bahkan drama Korea juga menggunakan “teknologi kecantikan” dalam pembuatan film agar para aktornya terlihat lebih menawan. Namun apa jadinya jika filter kecantikan ini dihapus?

Dalam drama "Vincenzo" misalnya, Song Joong Ki sukses membuat penggemar makin jatuh cinta dengan memamerkan penampilan menawannya sebagai mafia dengan kulit mulus. Dalam klip promosi yang menunjukkan di balik layar drama, Song Joong Ki masih sangat tampan dengan wajahnya yang “baby-wise”dan tidak terlihat seperti orang berusia 40-an.

Kemudian beralih ke mantan istri Song Joong Ki, Song Hye Kyo yang baru-baru ini tampil di drama SBS "We Are Breaking Up" bersama Jang Ki Yong. Meski dramanya dianggap membosankan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa kecantikan Song Hye Kyo di layar adalah sebuah mahakarya. Saat filter dilepas, wajah Song Hye Kyo masih cantik dan segar, namun masih memiliki guratan usianya yang telah memasuki 40 tahun dan kulitnya juga tidak secerah dan sehalus di drama

Sementara itu Song Joong Ki akan kembali dengan drama terbarunya "The Chaebol's Youngest Son". Drama yang bakal tayang di JTBC ini bercerita tentang Yoon Hyun Woo yang telah bekerja untuk Soonyang Conglomerate selama lebih dari 10 tahun. Suatu hari dia dituduh melakukan penggelapan oleh keluarga konglomerat. dan dibunuh oleh putra bungsu mereka Jin Do Joon. Saat berikutnya, Yoon Hyun Woo menemukan dirinya dalam tubuh putra bungsu keluarga Jin Do Joon dan memutuskan untuk membalas dendam pada keluarga Soonyang Conglomerate dan juga menjalankan perusahaan.

Sedangkan Song Hye Kyo juga akan menyapa penggemar dengan peran berbeda di drama "The Glory". Ditulis oleh Kim Eun Sook dan bakal tayang di Netflix, drama ini bercerita tentang seorang siswa sekolah menengah bermimpi suatu hari bekerja sebagai arsitek. Namun dia menjadi korban kekerasan sekolah menengah yang dilakukan oleh teman-temannya dan putus sekolah karena bullying. Dia kemudian merencanakan balas dendam pada penyiksanya dan juga para pengamat yang tidak melakukan apa-apa.