Sinyal-sinyal kenaikan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar semakin menguat. Bahkan Menkeu Sri Mulyani pun menyebut semestinya harga keekonomian Pertalite mencapai Rp14.450 per liter.
Sementara itu, kuota BBM bersubsidi jenis Solar disebut akan habis pada Oktober 2022. Hingga Juli 2022, 9,88 juta kilo liter dari total kuota 15,1 juta kilo liter Solar telah terpakai.
Di tengah kenaikan harga BBM non subsidi, BI menaikkan suku bunga yang sudah tertahan sejak Februari tahun 2021 lalu. Hal ini guna menjaga laju inflasi agar tidak semakin parah.
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi bukan tak mungkin terjadi di Indonesia. Lantas bagaimana tanggapan warga masyarakat mengenai wacana kenaikan harga BBM bersubsidi?
Sebelumnya, Menteri Investasi sempat menyinggung mengenai kenaikan harga BBM serta harga minyak dunia. Kini isyarat kenaikan BBM jenis Pertalite bahkan disebut menguat.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa harga minyak dunia masih terus naik. Hal ini lantas berpengaruh pada belanja negara dalam hal menentukan harga BBM.