Masih Misterius, Asal Warna Buaya Oranye di Afrika Menarik Perhatian Para Ilmuwan
AFP PHOTO
SerbaSerbi

Meski berasal dari spesies yang sama, buaya di gua Abanda tersebut membuat peneliti terus menggali fakta mengenai kenapa kulit hewan tersebut berwarna oranye.

WowKeren - Republik Gabon merupakan negara bagian Afrika Barat yang banyak menyimpan keanekaragaman hayati. Gabon kembali menjadi pusat perhatian para ilmuwan saat seekor buaya dengan warna kulit yang tidak biasa ditemukan di sebuah gua di sana. Buaya tersebut terlihat memiliki kulit yang berwarna oranye.

Pertemuan pada buaya oranye tersebut terjadi saat para ilmuwan sedang mencari jejak kehidupan manusia purba. Mereka dikejutkan dengan kehadiran reptil tak biasa yang muncul di kegelapan gua yang terisolasi di wilayah Omboue selatan Gabon.

Ilmuwan menyatakan bahwa mereka terkejut dengan kehadiran seekor buaya di sana. Apalagi setelah dua tahun kemudian, ketika mereka berhasil menarik salah satu buaya tersebut keluar gua, ilmuwan menyadari bahwa kulit buaya tersebut berwarna oranye. "Ketika saya mendekati dengan obor dalam gua, saya melihat mata merah...buaya!" ujar geo-arkeolog, Richard Oslisly, dilansir AFP pada Jumat (29/6).

Para ilmuwanpun mulai menduga-duga bagaimana buaya tersebut bisa berwarna oranye. "Awalnya kami pikir warnanya berasal dari makanan mereka, karena kami melihat bahwa reptil ini memakan kelelawar oranye," lanjut Richard.

Para ilmuwan mengenyampingkan semua teori sebelum brspekulasi bahwa kurangnya cahaya di Gua Abanda menyebabkan depigmentasi pada buaya tersebut. Selain itu adanya dugaan bahwa urea dalam kotoran kelelawar juga menjadi penyebab buaya tersebut berwarna oranye.

buaya oranye

Source: AFP


Jenis buaya kerdil atau osteolaemus tetraspis merupakan spesies yang dipelajari dengan baik. Akan tetapi, buaya-buaya yang berada di dalam gua tersebut sangat menonjol dalam hal cara mereka beradaptasi. Hewan tersebut bisa tumbuh hingga 1,7 meter.

"Kami pikir... buaya ini telah berada di Gua Abanda selama sekitar 3000 tahun," jelas Matthew Shirley, seorang peneliti Amerika. "Hal ini berkorelasi cukup baik dengan waktu ketika permukaan laut turun dan zona pesisir ini menjadi terestrial sekali lagi.".

Saat memetakan gua tersebut, para ilmuwan menemukan 4 spesimen oranye itu di antara komunitas yang berjumlah 40 ekor. Buaya dengan warna "normal" ditemukan hidup dalam gua yang terhubung ke permukaan. Akan tetapi, buaya yang berwarna oranye tersebut hidup di lubang gua besar yang hanya bisa diakses dari poros vertikal.

Salah satu kemungkinan adalah buaya tersebut memasuki habitatnya yang sekarang dan tidak bisa keluar lagi. Setelah itu, kulit mereka berubah warna sebagai respon terhadap kotoran kelelawar yang ada di gua tersebut.

Hal yang tidak biasa lain dari buaya ini adalah mereka memakang jangkring dan juga kelelawar. Sangat berbeda dengan buaya yang ada di atas tanah dari spesies yang sama yang memakan ikan dan juga krustase.

Bagaimanapun juga makhluk di bawah tanah, baik yang berwarna oranye maupun berwarna "normal", telah mengembangkan "tanda genetik tertentu. Hal itu tampakanya sebagai respon dari cara mereka beradaptasi dengan lingkungan yang ditularkan dari generasi ke generasi.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait