Dihilangkannya beberapa bagian dalam peta menuai kecaman dari netter Tiongkok. Simak komentar-komentar mereka berikut ini.
- Chusnul Chotimah
- Jumat, 12 Oktober 2018 - 12:51 WIB
WowKeren - "YG Future Strategy Office" yang merupakan sitkom Netflix produksi YG Entertainment menuai kontroversi karena merendahkan Tiongkok. Episode terbaru menampilkan peta negara dengan beberapa bagian wilayah yang hilang. Selain itu, sitkom juga menampilkan tulisan dalam bahasa Tiongkok, "Aku adalah babi" yang dinilai rasis.
Kontroversi yang ditimbulkan "YG Future Strategy Office" cukup menyedot perhatian di Korea. Di Tiongkok sendiri, ketidak akuratan peta negara yang ditampilkan dalam sitkom tersebut memancing amarah warganet. Bisa dilihat dari komentar-komentar di postingan Weibo di mana masalah ini menjadi hot topik.
Komentar teratas yang berisi kecaman pada Yang Hyun Suk, bos YG, mendapatkan hingga 23 ribu upvote. Komentar-komentar setelahnya kebanyakan berisi kekecewaan pada salah satu agensi terbesar di Korea Selatan itu. Parahnya, tidak sedikit fans yang siap memboikot artis-artis YG yang diketahui memiliki nama besar. Sebut saja Black Pink, Winner (II) dan banyak lagi.
Berikut komentar-komentar warganet Tiongkok terkait kontroversi "YG Future Strategy Office":
"Keluar dari sini. Punya malu sedikit, oke? Apakah kau pikir hanya karena kami menyukai bintang-bintang agensimu, kami akan memperlakukanmu seperti ayah?"
"Jika kau tidak melakukan ini, kau tidak akan mati."
"YG, kau gila, ya? Menyinggung politik?"
"Di masa depan, selamat tinggal artis-artis YG."
"Jika sudah seperti ini, bukankah kita seharusnya memboikot mereka? Jika kalian membenarkan hal ini, berarti kalian hanya gila selebritis."
"Sepertinya YG dan artis-artisnya memang membenci Tiongkok. Kita tidak memiliki pilihan selain memboikot mereka."
Sementara itu, Yang Hyun Suk sudah merilis permintaan maaf pada fans Tiongkok lewat Instagram pribadinya. Namun "YG Future Strategy Office" tetap dihujat karena dianggap sudah kelewat batas dengan guyonan mengejek artisnya sendiri, bahkan pelecehan seksual.
(wk/chus)
