Film historikal yang mengangkat tema zombie ini dihajar oleh kritikus.
- Chusnul Chotimah
- Selasa, 23 Oktober 2018 - 13:35 WIB
WowKeren - "Rampant" yang dibintangi Hyun Bin bersama Jang Dong Gun baru akan tayang serentak di Korea Selatan mulai 25 Oktober mendatang. Namun sejumlah orang, termasuk para kritikus lebih dulu menyaksikan film bertema zombie ini saat pemutaran perdana beberapa hari yang lalu. Lantas bagaimana komentar mereka?
"Rampant" menceritakan Lee Chung (Hyun Bin), pangeran Joseon yang disandera oleh Dinasti Qing. Ia suka bermain perempuan dan judi tapi juga merupakan ahli pedang yang hebat. Kakaknya, Lee Young berhasil merebut tahta dan membawa Lee Chung kembali ke Joseon. Lee Chung pun kembali setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menghadapi monster yang merajalela di malam hari.
Sama-sama mengangkat tema zombie, "Rampant" mendapat komentar bertolak belakang dengan "Train to Busan". Kritikus mengaku kurang puas dengan plot cerita yang dinilai kosong. Alih-alih menyamai "Train to Busan", film arahan sutradara Kim Sung Hoon itu justru dianggap lebih mengarah ke "Monstrum". Kendati demikian, efek CG dalam film ini dinilai lebih bagus. Kritikus mengatakan "Rampant" adalah film menghibur yang memiliki kekuatan tiket, terutama di luar negeri.
Menurut kritikus, "Rampant" mengekspos kekurangan dalam sejarah dengan cerita klise melibatkan zombie. Namun karakter-karakternya tidak sekuat "Train to Busan" yang dibintangi Gong Yoo, Jung Yu Mi hingga Ma Dong Seok.
Film ini juga mencoba untuk memasukkan unsur politik seperti "Train To Busan" meski genrenya historikal. Bahkan ada adegan yang bermaksud mengingatkan kepada aksi protes lilin untuk menggulingkan Park Geun Hye, mantan presiden Korsel. Namun adegan tersebut dinilai tidak nyambung dan justru membuat penonton tidak mengerti.
Terlepas dari berbagai macam kritik di atas, "Rampant" disebut-sebut akan sukses terbilang karena kuatnya penjualan luar negeri. BEP (Break Even Point) film ini turun menjadi 3,8 penonton saja, angka yang bahkan tidak bisa mecapai "The Great Battle". Padahal film Jo In Sung itu sukses besar dengan banjir pujian.
(wk/chus)
