Berikut ini isi pernyataan resmi pihak Rain atas hutang orangtuanya 30 tahun lalu.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Rabu, 28 November 2018 - 14:54 WIB
WowKeren - Seorang netter mengunggah postingan di situs komunitas online dan mengklaim kalau orangtua Rain berhutang kepadanya senilai 25 juta won atau sekitar Rp 320,9 juta pada 1988. Netter tersebut juga menyertakan bukti berupa salinan surat promes (surat sanggup bayar).
Ayah Rain sebelumnya telah bertemu dengan pihak yang bersangkutan, namun kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar berikut bunganya. Hari ini, Rabu (28/11), Rain Company selaku agensi Rain merilis pernyataan resmi.
"Halo, ini Rain Company. Pada 27 November, ada postingan di situs komunitas online terkait ibu artis agensi kami, Rain. Karena beliau sudah meninggal, Rain harus memverifikasi hubungan yang sebenarnya (dengan netter yang mengunggah isi postingan). Kami telah mengonfirmasi bahwa perwakilan dari perusahaan kami dan ayah Rain secara pribadi bertemu dengan netizen tersebut dan mencoba berdiskusi.
"Namun karena tidak adanya IOU saat mereka bertemu, mereka tidak dapat memeriksa surat promes yang asli. (Netizen) mengklaim bahwa buku akun yang relevan ada di rumah, sehingga mereka tidak dapat mengkonfirmasi (keberadaannya).
"Selain itu, terduga korban telah meminta 100 juta won (sekitar Rp 1,28 miliar) sebagai uang penyelesaian atas hinaan dan kata-kata kasar yang diterima keluarga tersebut. Pada akhirnya, karena (ayah Rain dan perwakilan perusahaan) tidak dapat memverifikasi dokumen pada pertemuan tersebut, mereka membuat keputusan bahwa (uang penyelesaian diminta korban) tidak adil.
"Melalui proses verifikasi yang adil dari jumlah hutang yang diklaim oleh terduga korban telah dipinjam darinya, dan setelah mengkonfirmasi jumlahnya, Rain akan mengambil tanggung jawab moral sebagai seorang putra dan membayar kembali dalam jumlah penuh.
"Namun, terduga korban telah sangat memfitnah artis kami, Rain, ayahnya, dan terutama ibunya yang telah meninggal, melalui wawancara dan tindakan yang mereka lakukan ("menghilang,","penipuan", "menolak untuk mengakui", dll). Agar nama baik artis kami dan keluarganya terpulihkan, kami akan melanjutkan dengan semua prosedur hukum yang mungkin dalam kasus perdata dan pidana."
(wk/dewi)
