Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' dikhawatirkan dapat memberikan contoh kurang baik untuk generasi muda yang sedang melakukan pencarian jati diri. Di sisi lain, sang sutradara justru merasa prihatin.
- Neressa Prahastiwi
- Kamis, 25 April 2019 - 17:13 WIB
WowKeren - Petisi untuk menolak penayangan film "Kucumbu Tubuh Indahku" dibuat melalui website change.org oleh seorang pengguna bernama Rakhmi Mashita. Hingga berita ini diterbitkan, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 3 ribu orang untuk mencapai target sebanyak 5 ribu penolakan.
Menurut sang penggagas, "Kucumbu Tubuh Indahku" dikhawatirkan dapat menjadi contoh buruk bagi generasi muda yang mengalami kesulitan menemukan jati diri. Menanggapi petisi itu, Garin Nugroho selaku sutradara film "Kucumbu Tubuh Indahku" menyatakan keprihatinannya.
Garin amat menyayangkan tindakan penghakiman massal tanpa proses dialog yang terjadi di media sosial tersebut. Tindakan yang menurut Garin merupakan anarkisme massa ini dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai dampak kurang baik.
"Bagi saya, anarkisme massa tanpa proses dialog ini akan mematikan daya pikir terbuka serta kualitas warga bangsa, serta mengancam kehendak atas hidup bersama manusia untuk bebas dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan sebagai tiang utama demokrasi," tulis Garin dalam foto unggahan Instagramnya pada Kamis (25/4).
Berdasarkan data dari laman filmindonesia.or.id, film "Kucumbu Tubuh Indahku" telah ditonton lebih dari 8 ribu orang hingga saat ini. Sejumlah dukungan dituliskan warganet pada unggahan Garin tersebut.
"Semakin dilarang semakin semangat nonton. Semangat mas garin ! Love your works so muchh," komentar akun @r***takeyko. "Tidak ada yang bisa menghalangi keadilan dan kebenaran, Mas. Keep going!" tulis akun @p***ipta19. "Tetap berkarya, mas!" sahut akun @a***tasiawjya.
(wk/nere)
