Purnawirawan TNI Pro Prabowo Bakal Ikut Aksi 22 Mei, Luhut: Saya Tak Mau Melacurkan Profesionalisme
Instagram/luhut_binsar_pandjaitan
Nasional

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meminta agar para purnawirawan TNI dan Polri tersebut dapat bersikap bijak menyikapi situasi politik.

WowKeren - Sebanyak 108 purnawirawan TNI dan Polri yang mendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan akan ikut turun ke jalan pada 22 Mei. Menurut Ketua Panitia Front Kedaulatan Bangsa (FKB), Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto, langkah tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat yang ingin menegakkan kedaulatannya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, ikut angkat bicara. Luhut meminta agar para purnawirawan TNI dan Polri tersebut dapat bersikap bijak.

"Apakah hanya mereka yang merasakan (ingin lindungi) rakyat? Saya juga. Mungkin banyak juga di antara mereka itu belum pernah dengar desingan peluru," jelas Luhut di Hotel Akmani, Jakarta, pada Senin (20/5). "Saya dan beberapa teman-teman ini kan juga tidak mau melacurkan profesionalisme kami."

Luhut mengakui bahwa aksi yang dilakukan dalam rangka menyampaikan pendapat memang tidak dilarang. Namun Luhut juga mengingatkan bahwa aksi tersebut tidak boleh berlangsung dengan kekerasan yang membahayakan masyarakat.


"Kalau kau mau main-main (melanggar hukum) silakan, kau akan berhadapan hukum," ujar Luhut. "Anda harus berani bertanggung jawab kalau Anda melakukan pelanggaran undang-undang."

Sebelumnya, FKB juga menyatakan menolak hasil penghitungan suara Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya, pihak FKB meyakini ada kecurangan dalam proses Pemilu 2019. Oleh sebab itu, Tyasno selaku ketua panitia FKB ingin membantu masyarakat memperjuangkan kedaulatan rakyat.

Sementara itu, mantan petinggi Polri Komjen (purn) Sofyan Jacob, juga menyatakan siap mengamankan emak-emak yang ikut turun ke jalan pada 22 Mei. Ia berharap agar nantinya aksi tersebut tidak berlangsung anarkis.

"Turut serta saja. Turut serta artinya mengamankan ya, jangan sampai emak-emak itu diganggu," ujar Sofyan dilansir dari detikcom, Senin (20/5). "Jangan sampai emak-emak diganggu. Diminta juga jangan sampai anarkis."

Di sisi lain, polisi sendiri telah menyatakan siap menyiagakan 32 ribu personel gabungan untuk mengamankan aksi 22 Mei. "Dengan personel yang telah disiapkan, kami yakin dapat mengantisipasi potensi massa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dilansir dari iNews pada Senin (20/5).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru