Pengalaman Qomar Didemo Jelang Mundur Sebagai Rektor
Selebriti

Didemo bukan karena kasus pemalsuan ijazah S2 dan S3 seperti yang dialaminya baru-baru ini, melainkan karena hendak menjadi caleg Wakil Bupati Cirebon.

WowKeren - Seperti yang diberitakan sebelumnya, komedian Nurul Qomar sempat ditahan lantaran kasus pemalsuan ijazah S2 dan S3 saat menjabat sebagai rektor di Kampus swasta Universitas Muhadi Setiabudi, Brebes, Jawa Tengah. Qomar dilaporkan oleh pemilik kampus, Muhadi.

Qomar menjabat sebagai rektor selama 9 bulan di tahun 2017 silam. Menurut Qomar, di tiga bulan menjabat di sempat membawa barang hibah dari Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia) senilai Rp 700 juta.

Qomar bercerita, dia hengkang di tahun 2018 karena memutuskan menjadi caleg di Pilkada untuk posisi Wakil Bupati Cirebon. Para mahasiswa kampus berdemo karena tidak ingin Qomar mundur sebagai rektor.

"Jadilah saya rektor saya dilantik awal Februari, sembilan bulan saya kerja. Tiga bulan kerja saya tingkatkan program studi dari C ke B, saya punya jaringan Kemenristekdikti, bawa hibah 700 juta berupa barang, 2018 saya diminta untuk ikut pilkada kabupaten Cirebon untuk menjadi wakil bupati, mendampingi calon bupati dari partai tertentu, Ada double kepentingan, saya mundur dari rektor," kata Qomar di Universitas Asyafiah, Jatiwaringin Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat (30/6).


"Apa yang terjadi? Demo satu kampus demo untuk tidak menerima mundurnya pak rektor. hari ketujuh bakar semua jaket almamater" cerita Qomar. "Ketua yayasan tampil, wakil rektor tampil, itu saya waktu harusnya datang tapi saya berhalangan. Jadi merasa seperti (menyesal)," lanjutnya.

Sebulan kemudian, Qomar lantas dilaporkan oleh pemilik yayasan kampus. "Sebulan kemudian saya dilaporkan ke Polres Brebes. Waktu saya mundur ada momen ingin wisuda. Nah," pungkasnya.

Mengenai menjadi rektor, Qomar mengaku diminta menjadi rektor tanpa uji kelayakan. Dengan membela diri, Qomar mengatakan dirinya memang tidak pernah melalui sidang senat dan uji kelayakan saat dipinang menjadi rektor, tapi sempat ingin menjadi Guru Besar dan pernah mengikuti jenjang studi pendidikan dasar hingga Srata 3 di Universitas Negeri Jakarta.

"Kita urutkan yaa biar runut, 2011 ketika saya masih di DPR RI Senayan, 2011 saya lulus program S2 Magister Manajemen di Universitas Krisna Dwipayana. Kemudian di 2013 saya masih di DPR daftar di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta S3, doktoral. Mahasiswa aktif, nomer registrasi mahasiswanya masih aktif, di Kemenristek Dikti dan UNJ di Jakarta," pungkasnya.

(wk/dian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru