Aplikasi Age Challenge FaceApp Disebut Berbahaya, Pakar Nilai Instagram Lebih Riskan
Instagram
Tekno

Pemerintah AS menuding FaceApp dapat membocorkan data penggunanya. Menanggapi hal itu, pakar keamanan siber menilai privasi pengguna di FaceApp lebih terjaga ketimbang Instagram atau Facebook.

WowKeren - Demam Age Challenge membuat aplikasi FaceApp sukses menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di Google Play. Tercatat sudah lebih dari seratus juta orang mengunduh aplikasi tersebut. Sementara di iOS App Store, FaceApp mendapat peringkat teratas di 121 negara.

Namun belakangan FaceApp diterpa isu miring. Pemerintah Amerika Serikat menuding aplikasi itu bisa membocorkan data pribadi para penggunanya, apalagi karena FaceApp dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Rusia.

Menanggapi isu tersebut, pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha menilai privasi warganet di FaceApp lebih terjaga ketimbang tiga media sosial lain. Ketiganya adalah Facebook, Instagram, dan Google.

"Namun untuk meminimalisasi potensi bahayanya, sebaiknya orang-orang penting tidak menggunakan aplikasi ini," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC), Sabtu (20/7).

Ia menyebut di beberapa negara terdapat imbauan khusus kepada para pejabat atau anggota militer untuk tidak menggunakan media sosial dan aplikasi serupa. Bahkan, banyak instansi pemerintah terkait pertahanan yang smartphone-nya tidak dilengkapi kamera sama sekali.


"Hikmah dari peristiwa ini adalah masyarakat jadi mulai mengikuti isu keamanan data pribadi," katanya, dikutip dari Media Indonesia. "Bahwa sebenarnya memakai smartphone juga berarti mengekspos privasi kita."

Untuk meminimalisir potensi kebocoran privasi, ujar Pratama, sebaiknya pengguna lebih berhati-hati dan membaca seluruh ketentuan yang ada. Tak hanya pada FaceApp, pengguna harus berhati-hati ketika menggunakan aplikasi lainnya.

Sebelumnya pemerintah AS merasa was-was dengan keamanan data pengguna FaceApp. Apalagi karena aplikasi tersebut dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Rusia bernama Wireless Lab. Bahkan Senator AS Chuck Schumer meminta FBI untuk menyelidiki aplikasi tersebut.

"Saya meminta FBI untuk melihat apakah data pribadi yang diunggah oleh jutaan orang di AS ke FaceApp akan berpindah tangan ke pemerintah Rusia," ujar Schumer dilansir Kompas pada Jumat (19/7). "Atau entitas yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia."

Menanggapi kekhawatiran tersebut, CEO FaceApp Yaroslav Goncharov mengaku pihaknya tak menyalahgunakan foto-foto pengguna aplikasinya. Pemerintah Rusia pun, tutur Goncharov, tak memiliki akses untuk mencuri data di FaceApp.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel