Agensi Trainee 'Produce X 101' Dicurigai Bekerjasama dengan Mnet untuk Memanipulasi Peringkat Akhir
TV

Pada Jumat (2/8) kemarin, seorang pengacara yang bertanggung jawab atas kasus manipulasi peringkat akhir 'Produce X 101' melakukan wawancara dan berbagi pemikirannya terkait kasus ini. Simak berita selengkapnya berikut ini.

WowKeren - Kontroversi terkait dugaan adanya manipulasi peringkat akhir "Produce X 101" hingga kini belum juga reda. Meski tengah diselidiki pihak yang berwajib, pada Kamis (1/8) lalu penggemar resmi mengajukan gugatan atas masalah ini pada pihak Kejaksaan.

Pada Jumat (2/8), Sports Chosun melakukan wawancara eksklusif dengan pengacara Kim Jong Hwi. Ia bertanggung jawab atas penuntutan Komite Klarifikasi Kebenaran "Produce X 101". Dalam kesempatan ini, dia berbagai banyak hal menarik tentang pemikirannya dalam menanggapi permasalahan ini.

"Jika ini adalah masalah hukum karena berbayar, maka kasusnya akan mirip dengan tindakan penipuan biaya untuk menggunakan informasi," ujarnya. "Setahuku, tidak ada contoh hukum yang representatif tentang 'memilih melalui pengisian pesan' seperti ini. Terlebih lagi, tidak pernah ada preseden dalam kasus insiden yang berkembang menjadi kecurigaan tentang 'kecurangan pada siaran' hingga dibawa ke pengadilan."

Pengacara Kim Jong Hwi mengkritik tindakan awal Mnet yang tidak jujur, sehingga penggemar terprovokasi dan melakukan upaya lebih besar. Selain itu, dia juga curiga jika agensi para peserta terlibat atau bekerja sama dengan Mnet untuk melakukan manipulasi peringkat akhir. Sebab agensi juga akan diuntungkan jika ada traineenya yang debut melalui "Produce X 101".

"Ketika mempertimbangkan situasi hukum untuk pertama kali, aku menyadari poin kunci tentang 'kecurigaan manipulasi suara'," jelasnya. "Namun aku berpikir 'Apakah ini benar-benar kesalahan yang disengaja? Tapi kenapa mereka mengarang kasus yang bisa menjadi masalah lebih besar?'."


"Aku berasumsi bahwa ini bukan hanya karena rating," imbuhnya. "Meskipun pada awalnya aku berpikir bahwa agensi para trainee adalah pihak yang dirugikan, kemungkinan besar juga ada beberapa perusahaan (agensi) yang terlibat dalam insiden ini."

"Jelas ada batasan sipil. Jumlah kerusakannya tidak besar dan sulit untuk mendapatkan bukti tanpa investigasi formal," terangnya. "Stasiun televisi memiliki kewajiban publik. Ini adalah kewajiban (mereka) untuk mengungkapkan hasil voting SMS secara transparan."

"Ini adalah gugatan kepentingan publik agar penonton mengetahui kebenarannya. Aku menerima biaya minimum," jelasnya. "Jika insiden ini diselidiki dengan benar, kasus-kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi. Akhirnya, aku pikir itu semua tergantung pada bagaimana cara penyelidikan agen investigasi."

"Stasiun TV adalah stasiun TV dan pemirsa adalah pemirsa, kita harus waspada untuk tidak membiarkan hal seperti ini terjadi lagi," ujarnya. "Selain itu, jika kasus ini disimpulkan bahwa memang ada manipulasi, perlu dilakukan peningkatan sistem untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Itulah yang akan dilakukan anggota dewan, dan aku akan fokus pada persidangan ini."

Sementara itu, grup jebolan ajang ini, X1, akan melangsungkan debutnya pada 27 Agustus mendatang. Sebelumnya Mnet dan agensi para peserta juga menuai banyak kritikan karena tetap mendebutkan X1 sesuai rencana awal, padahal permasalahan ini belum juga usai.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel