Ini Cerita Ironis di Balik Video Viral Pemotor Seberangi Sungai Dengan Flying Fox
Twitter
SerbaSerbi

Video dua pemotor remaja yang tengah menyeberangi sungai menggunakan flying fox menjadi viral di Twitter. Inilah cerita ironis yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

WowKeren - Belakangan ini mencuat sebuah video unik yang menjadi viral di Twitter. Video tersebut memperlihatkan dua remaja yang sedang mengendarai motor tengah menyeberangi sungai. Bukan melalui jembatan, pemotor itu justru menyeberang sungai menggunakan "flying fox".

Video yang diunggah oleh akun Twitter @Karolina_bee11 tersebut lantas ramai dibicarakan publik. Beberapa netizen ada yang memuji aksi kreatif tersebut. Namun, tidak sedikit juga yang mengkritik pemerintah karena tidak membangun infrastruktur berupa jembatan di daerah tempat video itu diambil.

Aksi tersebut ternyata bertempat di Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Lokasi "flying fox" ini sendiri berada di Batang Kumu menuju Desa Mondang Kumango. Saat diwawancarai oleh wartawan, Camat Tambusai Muamer Ghadafi menyatakan bahwa kondisi tersebut sudah berlangsung selama 20 tahun.

"Kondisi seperti itu sudah berlangsung selama 20 tahun," kata Muamer Ghadafi yang dilansir dari Detik pada Rabu (18/9). "Warga setempat menyeberang dengan kawat sling yang mereka buat sendiri.

Menurut Muamer, "flying fox" tersebut sengaja dibuat warga untuk memotong jarak tempuh dari Batang Kumu ke Desa Mondang Kumango. Biasanya hanya warga yang memiliki kebun sawit yang melakukan penyebrangan di daerah itu.

"Hanya masyarakat yang punya kebun sawit yang banyak melintas di sini. Walau yang lainnya tetap menggunakan juga, tapi lebih banyak yang punya kebun sawit," jelas Muamer Ghadafi. "Makanya kalau lagi panen sawit ramai yang menyeberang di situ."


Ia kemudian menerangkan bahwa sebenarnya ada jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut. Akan tetapi, jaraknya sangat jauh yakni 15-20 km. Oleh karena itu, warga setempat berinisiatif untuk membangun jembatan sling tersebut dengan cara swadaya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Rohul dikabarkan siap untuk membangun jembatan di sana. Namun, pembangunan jembatan tersebut terhalang perizinan pelepasan kawasan hutan dari pemerintah pusat.

"Kalau dibangun jembatan di lokasi itu, dengan sendiri akan membangun jalan," kata Muamer. "Satu sisi untuk membangun jalan tersebut harus memotong kawasan hutan lindung Mahato."

Sebagaimana diketahui, membangun jalan menggunakan kawasan hutan lindung harus mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jadi, jika KLHK belum memberikan izin, maka Pemerintah Kabupaten Rohul tidak dapat membangunkan jembatan di lokasi tersebut.

"Bukan Pemkab Rohul tak mau membangunkan jembatan di lokasi itu," jelas kata Muamer. "Namun karena tidak mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan."

Untuk membantu aktivitas warga di sana, ada petugas yang bekerja secara suka rela di titik penyeberangan itu yang akan memandu warga untuk menyeberang. Sementara itu berdasarkan pengakuan warga kepada Muamer, belum pernah terjadi musibah di lokasi tersebut.

"Kalau mau menyeberang dari kawasan perkebunan sawit ke desa, posisinya landai, tinggal meluncur," tutur Muamer. "Tapi kalau sebaliknya, nanti yang akan menyeberang akan ditarik dengan motor oleh petugas yang ada. Selama ini pengakuan warga belum ada pernah terjadi musibah."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel