KPI Tegaskan Tayangan Kartun ‘Spongebob’ Dapat Lebih Berbahaya Bagi Anak-Anak Dibanding Sinetron
Nickelodeon
TV

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjelaskan bahwa tayangan kartun ‘The Spongebob Squarepants’ dapat lebih berbahaya bagi anak-anak dibandingkan dengan sinetron.

WowKeren - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sempat melayangkan surat teguran tertulis pada 14 program siaran di antaranya program kartun “The Spongebob Squarepants” di GTV dan promo film “Gundala” di TV One. Hal ini lantas menjadi ramai diperbincangkan oleh publik.

Kini Komisioner KPI Pusat, Hardly S. F. Pariela mengungkapkan bahwa tayangan kartun “The Spongebob Squarepants” pantas medapatkan teguran karena dinilai membahayakan untuk tontonan anak-anak. “Jadi persoalannya memang P3SPS yang menjadi panduan KPI itu poinnya memang paling banyak perlindungan anak dan remaja,” ungkap Hardly.

“Lalu yang kedua, ‘Spongebob’ yang lagi viral itu menunjukkan bahwa netizen kita maha benar tapi tidak maha membaca, tidak cukup membaca apa yang ada di surat KPI itu,” tutur Hardly. Kemudian Hardly membandingkan bagaimana bahayanya tayangan kartun “The Spongebob Squarepants” dengan tayangan sinetron yang berisi kekerasan ketika ditonton oleh anak-anak.


“Surat KPI itu menegur salah satu segmen yang sangat mengeksploitasi kekerasan, ada kapak yang dilemparkan ke muka, ada memukul dengan palu,” papar Hardly. “Saya akan bandingkan dengan bagaimana sikap kami kepada varity show, varity show saja yang kemudian memukul sesama pemain dengan properti dari styrofoam kami larang, ini bisa ditiru anak-anak, ketika dilihat, ‘oh kayu dipukul jadi bahan lucu’.”

Kendati demikian KPI menyorot dan memberikan teguran terhadap tayangan “The Spongebob Squarepants” ketika ada adegan kekerasan akan lebih berbahaya dari sinetron ketika disaksikan oleh anak-anak. Pasalnya, imajinasi anak lebih cepat berkembang ketika menyaksikan tayangan kartun dibandingkan sinetron.

“Kenapa kartun, karena kartun itu sering kali dalam bayangan orangtua tayangan yang jauh lebih aman bagi anak, dan orangtua biasanya lebih ikhlas melepaskan anak di depan televisi ketika kartun dibandingkan sinetron,” papar Hardly. “Kedua, imajinasi anak seringkali lebih berkembang ketika kartun dibanding ketika yang melakukan kekerasan itu manusia yang sesungguhnya.“

(wk/lail)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru