Ratusan Warga Asal Sumut Di Wamena Masih Tinggal Di Pengungsian
Nasional

Ratusan warga perantau asal Sumatra Utara hingga kini masih tetap tinggal di sejumlah titik pengungsian setelah terjadi kerusuhan berdarah di Wamena, Papua.

WowKeren - Kerusuhan berdarah yang telah terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu telah menyisakan berbagai kengerian pada warga setempat yang turut serta menjadi korban. Kerusuhan tersebut telah membuat ribuan warga berbondong-bondong pergi meninggalkan Wamena untuk mencari keamanan bahkan hingga ke luar pulau.

Hingga kini tercatat ratusan warga perantau asal Sumatra Utara masih berada di sejumlah titik pengungsian. Ratusan warga Sumut tersebut diketahui mengungsi di lima posko pengungsian yang berada di Jayapura, Sentani dan Abepura.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut telah mendata jika saat ini masih ada 293 warga asal Sumut yang masih tinggal di pengungsian. "Di Posko Rindam sebanyak 70 orang, Yonif 751 sebanyak 22 orang, Masjid Al Aqsa 1 orang, dan Posko Tanah Itam 200 orang," kata Kepala BPBD Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis pada Minggu (6/10).

Pemerintah Sumatra Utara telah membentuk tim "Sumut Peduli Wamena" untuk meninjau keadaan dari pengungsi tersebut. Salah satu anggota tim tersebut juga telah berangkat ke Jayapura untuk mendata warga Sumut di pengungsian Jayapura, Sentani, dan Abepura. Tim tersebut juga terus berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komunitas Masyarakat Sumut untuk memberikan solusi terbaik bagi pengungsi.


"Masih data sementara. Tim kita di sana masih terus bekerja untuk mendata warga Sumut di sana," jelas Riadil Akhir Lubis. "Kebutuhan warga, untuk sementara cukup di pos pengungsian, namun pakaian diperlukan."

Tim ini juga telah melakukan wawancara kepada para pengungsi asal Sumut. Dari hasil wawancara tersebut, sebanyak 85 persen dari 293 pengungsi tersebut menyatakan ingin pulang kembali ke Sumut. Sementara 15 persen meminta keluar dari Wamena menuju Sulawesi, Jawa maupun Jakarta.

Kerusuhan di Wamena, Papua sendiri diawali dengan unjuk rasa dari sejumlah warga Papua. Aksi unjuk rasa ini berakhir dengan ricuh setelah ada sejumlah gerombolan bersenjata yang bertindak anarkis hingga menyebabkan kerusuhan di sekitar lokasi tersebut. Massa mengamuk dengan membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN dan beberapa kios usaha masyarakat.

Kerusuhan ini telah membuat puluhan nyawa melayang akibat perilaku kejam dan tidak beradab dari para demonstran dalam aksi berdarah tersebut. Hingga kini tercatat kerusuhan Wamena telah menewaskan sebanyak 33 orang. Mayoritas korban tewas diketahui berasal dari warga Papua pendatang.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru