27 Ribu TNI-Polri Dikerahkan Untuk Amankan Pelantikan Jokowi
Nasional

Puluhan ribu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan dikerahkan untuk mengamankan situasi pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

WowKeren - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih yaitu pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan diadakan sekitar dua pekan lagi yaitu pada Minggu (20/10). Menjelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sejumlah tim keamanan akan disiapkan untuk mengawal acara ini.

Pengamanan akan akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Walau begitu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan jika prioritas keamanan akan diutamakan di DKI Jakarta yang menjadi lokasi dari upacara pelantikan.

Puluhan ribu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan dikerahkan untuk mengamankan situasi saat pelantikan. Menurut Asep, Kepolisian Indonesia akan menurunkan 27 ribu personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan sejumlah instansi terkait.


Pengamanan dari tim keamanan gabungan tersebut akan disiagakan penuh sepanjang hari pada saat pelantikan Presiden Jokowi. Tak hanya akan mengamankan situasi pada hari pelantikan, tim aparat keamanan juga akan terus berjaga hingga keesokan harinya demi memastikan situasi selalu kondusif pasca pelantikan selesai.

"Polri menyiapkan 27 ribu personel terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan beberapa instansi terkait," ujar Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10). "Dalam konteks rangkaian proses demokrasi, polisi gelar operasi mantap brata yang berakhir 21 Oktober. Secara keseluruhan untuk pengamanan presiden dan wakil presiden, seluruh jajaran polisi mengamankan."

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto telah menyebutkan adanya sejumlah pihak yang ingin menggagalkan pelantikan dari Jokowi dan Ma'ruf Amin. Menurut Wiranto, sejumlah kelompok telah menunggangi aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR yang menolak sejumlah RUU kontroversial.

Wiranto mengklaim jika kelompok-kelompok tersebut mengikuti unjuk rasa bukan untuk mengoreksi kebijakan pemerintah melainkan untuk kepentingan pribadi. Kelompok tersebut disebutkan Wiranto ingin menduduki DPR/MPR agar dapat menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru