Anggaran Banyak Disoal, Pemprov DKI Tegaskan Renovasi Rumah Anies Tak Bertujuan Memperindah
Nasional

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP), Heru Hermanto, menegaskan bahwa renovasi rumah Anies Baswedan bertujuan untuk mempertahankannya sebagai cagar budaya.

WowKeren - Rencana renovasi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai kontroversi. Pasalnya, renovasi tersebut ditaksir akan memakan anggaran sekitar Rp 2,4 miliar.

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP), Heru Hermanto, mengungkap alasan mengapa renovasi tersebut penting untuk dilakukan. Menurutnya, rumah gubernur adalah salah satu cagar budaya sehingga harus dirawat dan dilindungi. Yang mana, hal itu sudah menjadi tugas Pemprov DKI.

"Adalah tugas dan kewajiban Pemprov DKI untuk secara periodik melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap bangunan cagar budaya di Jakarta," kata Heru melalui keterangannya, Selasa (7/10). "Termasuk Rumah Dinas Gubernur DKI, baik dalam keadaan terhuni ataupun tidak."

Heru menuturkan bahwa rumah dinas tersebut mulai difungsikan sejak tahun 1916 sebagai rumah dinas Wali Kota Batavia. Hingga mulai tahun 1949, bangunan tersebut digunakan sebagai rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. Oleh sebab itu, bangunan yang sudah tua tersebut memerlukan yang namanya renovasi. "Istilah yang digunakan dalam program pemerintah adalah 'renovasi', tapi sesungguhnya ini adalah kegiatan 'reparasi'," imbuh Heru.


Heru melanjutkan bahwa kegiatan renovasi tersebut bukan bertujuan untuk memperindah bangunan rumah dinas namun lebih ke memperbaiki kerusakan-kerusakan. Hal itu mengingat bangunan tersebut sudah lama berdiri.

"Kegiatan reparasi bangunan tua ini bukan bertujuan untuk memperindah," jelas Heru. "Melainkan bertujuan untuk memperbaiki semua kerusakan akibat usia bangunan yang semakin tua."

Alasan semacam itu membuat bangunan rumah dinas mendesak untuk segera direnovasi. Bahkan bagian atap rumah sangat perlu untuk segera diganti.

"Perlu diketahui, umur bangunan yang tua itu telah membuat banyak bagian," lanjut Heru. "Khususnya kayu-kayu di bagian atap, mengalami penurunan kualitas dan tidak bisa dipertahankan." kata Heru.

Wacana melakukan renovasi rumah Anies mencuat di tengah kondisi masyarakat Grogol, Petamburan, Jakarta Barat yang mengalami darurat sanitasi. Belum adanya sarana sanitasi membuat mereka harus membuang limbah ke sungai. Tak pelak, rencana renovasi rumah Anies yang dianggarkan lebih dari 2 miliar rupiah menuai protes dari sejumlah pihak.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru