Miris, Remaja Yatim Piatu Asal Cianjur Rela Tak Bersekolah Demi Biayai Ketiga Adiknya
SerbaSerbi

Heri (17) terpaksa harus putus sekolah demi menjadi tulang punggung untuk ketiga adiknya. Kedua orang tuanya telah meninggal karena digigit oleh ular. Sang ibu, Nuryani (32) baru saja meninggal Jumat (11/10) lalu.

WowKeren - Anak pertama biasanya kerap menjadi panutan oleh adik-adiknya. Tak hanya itu, anak pertama biasanya memiliki tanggung jawab lebih di kala absennya orang tua.

Namun, tanggung jawab yang dipegang oleh anak dari empat bersaudara ini sangat berat. Pasalnya, Heri Misbahudin (17) asal Cianjur, Jawa Barat ini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi ketiga adiknya.

Keempat bersaudara itu terdiri dari Heri, Riki Ariansyah (8), Rani Nafisa (5) dan Ramdan Fadilah (2). Mereka tinggal di Kampung Pasirkampung, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Keempatnya terpaksa haru bertahan hidup sendiri lantaran sang ibu, Nuryani (32) baru saja meninggal dunia pada Jumat (11/10) lalu. Sedangkan sang ayah, Maksum (45) meninggal sekitar 2 tahun lalu. Penyebab kematian kedua orang tua emapt orang anak ini karena digigit ular.

Karena peristiwa tragis tersebut, Heri pun terpaksa menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih belia. "Bapak meninggal dunia tahun lalu. Waktu itu habis pulang dari kebun, katanya kena gigit ular," cerita Heri. "Sakit dulu seminggu sebelum meninggal dunia."

Sementara sang ibu diduga digigit ular saat sedang beristirahat di dalam rumah. “Saat itu ibu lagi tidur di rumah, tiba-tiba kesakitan jari kelingkingnya ada yang gigit, sama ular yang masuk lewat lubang,” lanjutnya.


Demi menjadi tulang punggung keluarga, Heri memutuskan untuk putus sekolah setelah ditinggal ayahnya, tepatnya saat ia baru duduk di kelas 2 SMP. Hal ini dilakukannya untuk meringankan beban sang ibu yang bekerja kala itu.

“Lebih baik saya bantu ibu saja untuk cari uang untuk biaya sekolah adik-adik dan kebutuhan sehari-hari," terang Heri. "Saya sama ibu bantu-bantu di kebun orang, angkut dan ngepak sayuran."

Selain itu, Heri yang merupakan anak sulung juga merasa bertanggung jawab akan masa depan adik-adiknya. Mulai dari memberi makan, memandikan, hingga mengantar adik-adiknya ke sekolah, sudah rutin dilakukannya.

Sebagai anak tertua, ia tak ingin jika ketiga adiknya kelak putus sekolah seperti dirinya. “Saya tidak mau adik-adiknya putus sekolah seperti saya,” ungkapnya.

Perjuangan keempat kakak beradik yatim piatu itu tampaknya berhasil membuat warga tergerak untuk membantunya. Bahkan Ketua Yayasan Perisai Langit M Agus Sahputra mengusahakan agar keempat kakak beradik itu untuk tinggal di bawah naungan yayasannya.

"Iya, benar, keempat anak almarhum ibu Nuryani itu kami usahakan untuk tinggal di Yayasan Perisai Langit," ujar Agus. " Tapi saat ini pihak keluarganya belum bisa melepaskannya dengan alasan masih dalam suasana berkabung."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru