Simak Cerita Devita Rusdi Terjun Langsung Bantu Korban Banjir
Selebriti

Sejumlah wilayah di sekitar Jakarta baru saja terendam banjir akibat cuaca ektrem. Tak mau berdiam diri, simak kisah Devita Rusdi yang terjun langsung untuk bantu korban bencana ini.

WowKeren - Cuaca yang ektrem dan curah hujan yang tinggi telah memicu adanya bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Indonesia. Akibatnya, banyak masyarakat di Indonesia mengalami kerugiaan yang begitu besar karena terkena bencana alam ini.

Tak mau berdiam diri, banyak selebriti Tanah Air yang merasakan iba dan terjun langsung membantu para korban banjir. Salah satunya adalah artis dan politikus Devita Rusdi yang ikut turun ke wilayah banjir untuk menyerahkan bantuan.

Devita bercerita jika dirinya mengunjungi korban banjir di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ia datang bersama rekan-rekannya dengan membawa bantuan berupa sejumlah kebutuhan bayi serta makanan siap saji untuk para korban maupun masyararak yang melakukan bakti sosial.

Devita mengatakan jika bakti sosial yang dilakukannya bersama rekan-rekan juga diikuti oleh 500 orang lainnya. Ia juga sudah menanyakan segala kebutuhan dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk bisa membantu korban banjir saat akan melakukan bakti sosial.

"Karena kemarin banyak pengalaman turun beberapa hari ini kita utamain anak-anak ya, kebutuhan bayi, makanan siap saji. Hari ini ada baksos 500 orang yang turun bersih-bersih," cerita Devita beberapa waktu lalu. "Jadi kita bawain 500 box makanan siap saji. Terus pampers, obat-obatan, susu, alat-alat bersih. Harus yang bermanfaat kan, jadi sebelum ke sini kita tanya apa yang dibutuhkan."


Tak hanya membantu rumah warga korban banjir, Devita juga mengunjungi salah satu sekolah yang tergenang banjir. Merasa prihatin, ia lantas melakukan bersih-bersih di SD/SMP Perguruan Rakyat 2. "Sekarang kita juga lihat kondisi sekolah yang terkena banjir," kata Devita.

Saat berada di sekolah tersebut, Devita turut berbincang-bincang dengan Kepala Sekolah yang bernama Bapak Maskun. Menurut Maskun, sekolah tempatnya bekerja itu terakhir banjir pada 2007 silam sehingga dirinya cukup terkejut saat mengetahui di awal 2020 kembali terendam banjir. Apalagi, banjir kali ini disebutkan mencapai ketinggian 6 meter.

"Ini sekolah tertua di Indonesia, (berdiri) 11 Desember 1928. Indonesia belum lahir, ini sekolah udah lahir," ujar Bapak Maskun. "Baru kali ini banjir yang tinggi lagi setelah 2007. Ini udah 6 meter agak susah normal lagi."

Maskun juga bercerita kerugiaan yang dialami sekolahnya kepada Devita. Sejauh ini, buku-buku yang berjumlah 6000 buah dan 5 laptop telah hancur akibar banjir. Meski demikian, ia mengaku jika seluruh dokumen penting seperti ijazah dan rapor masih aman. Maskun lantas berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan sekolah-sekolah di ibu kota.

"Iya buku-buku jumlahnya 6000 hancur, laptop 5 hancur. Tapi yang penting rapor ijazah, dokumen aman semua," ungkap Maskun. "Harapannya buat pemerintah kalau bisa sama perhatiannya sekolah swasta dan negeri. Harus lebih care lagi dengan sekolah-sekolah yang padat penduduk seperti ini."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru