Imbas India Lockdown, Warga Tewas Gara-Gara Nekat Mudik Jalan Kaki
AP
Dunia

Mudik massal di India terjadi akibat adanya kebijakan lockdown ini. Bahkan tak sedikit warga yang nekat berjalan kaki menuju kampung halaman masing-masing lantaran moda transportasi dilarang beroperasi.

WowKeren - India diketahui telah mengumumkan kebijakan lockdown total untuk menekan laju penyebaran virus corona (COVID-19). Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 23 Maret lalu selama 21 hari atau 3 minggu.

Namun sayangnya, kebijakan ini justru menimbulkan kekacauan di negara tersebut. Bahkan laporan sebelumnya menyebut jika laporan ini telah membuat jutaan rakyat miskin di India menderita dan memicu kepanikan.

Mudik massal di India juga terjadi akibat adanya kebijakan lockdown ini. Bahkan tak sedikit warga yang nekat berjalan kaki menuju kampung halaman masing-masing lantaran moda transportasi dilarang beroperasi.

Kejadian nahas lupanya tak luput mewarnai aksi mudik massal ini. Pasalnya, seorang perantau bernama Ranveer Singh dilaporkan meninggal ketika ia nekat berjalan kaki menuju kampung halamannya di tengah kebijakan lockdown ini.

Dilansir CNN, kejadian tragis tersebut terjadi pada Sabtu (28/3) pekan lalu. Saat itu Ranveer yang bekerja sebagai tukang antar di Ibu Kota New Delhi terpaksa pulang ke kampungnya di Negara Bagian Madhya Pradesh. Diketahui, penerapan lockdown yang dilakukan di seluruh India membuat hampir seluruh badan usaha tutup, dimana para karyawan juga akhirnya menganggur.

Menurut saksi, Ranveer jatuh pingsan di Kota Agra, sekitar 215 kilometer dari New Delhi. Padahal, jarak yang harus ditempur Ranveer untuk mencapai kampung halamannya di Distrik Morena, Madhya Pradesh mencapai sekitar 288 kilometer. Ranveer sempat mengeluh dadanya terasa sakit sebelum akhirnya tewas.


"Menurut hasil autopsi usai kematian menunjukkan dia meninggal akibat serangan jantung tetapi kami meyakini hal itu dipicu kelelahan akibat menempuh perjalanan yang sangat panjang," kata seorang opsir polisi, Arvind Kumar.

Sebenarnya pada akhir pekan lalu, pemerintah New Delhi memutuskan memulangkan para perantau tersebut dengan alasan mencegah penyebaran virus corona. Namun, mereka tidak memberikan tambahan moda transportasi.

Alhasil para perantau tersebut harus pulang dengan menyewa truk atau kendaraan lain secara bersama-sama rekan mereka yang satu tujuan. Sedangkan sebagian malah terpaksa berjalan kaki, termasuk Ranveer.

Kebijakan ini dikritik kurang perencanaan yang cukup sebelum diputuskan. Kini, PM Modi pun menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya pertama-tama ingin meminta maaf kepada semua warga negara saya," ucap PM Modi dalam siaran radio pada Minggu (29/3) lalu. "Mereka pasti akan berpikir Perdana Menteri seperti apa ini, yang telah menempatkan kita dalam banyak masalah."

Sementara itu, hingga hari ini jumlah pasien yang positif terkonfirmasi COVID-19 di India telah mencapai 1,251 orang. Dari jumlah tersebut, 32 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia dan 102 lainnya dinyatakan sembuh.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru