Jeon Somi baru-baru ini membuka trauma masa lalu karena kritik yang dihadapinya selama masa pelatihan. Idol kelahiran 2001 itu menyampaikannya dengan bercucuran air mata.
- Chusnul Chotimah
- Selasa, 05 Mei 2020 - 14:39 WIB
WowKeren - Jeon Somi membuka trauma masa lalu karena kritik yang dihadapinya selama masa pelatihan dalam episode terakhir "I Am Somi". Idol kelahiran 2001 itu menyampaikannya dengan bercucuran air mata.
Ketika berada di studio bersama produser Teddy, Somi beristirahat dari rekaman untuk melihat koreografi yang sedang dikerjakannya. Begitu ia mulai menonton video, Somi melihat beberapa gerakan tidak perlu dan bagaimana babak kedua tidak sebagus itu, "Ketika kau bergerak tanpa tujuan. Seluruh babak kedua buruk bagiku."
Somi segera tampak tidak nyaman. Ia mengaku berjuang dengan koreografi di bagian yang disebutkan. Teddy yang ingin mengetahui akar masalahnya pun bertanya kenapa.
Somi terlihat ragu-ragu untuk merespons dan menjadi sedikit berlinang air mata. Somi mulai mempelajari masalah sebenarnya yaitu trauma masa lalunya, berkata, "Ketika aku masih trainee, aku buruk sekali dalam menari."
Somi berbagi kenangan ketika pelatih tari akan mengkritiknya sampai pada titik di mana ia bersembunyi di sudut, berusaha menahan tangis ketika mengungkapkan betapa menyakitkannya hari-hari itu.
"Namun setiap kali itu terjadi, pelatih mengatakan aku harus pergi ke sana dan berlatih secara terpisah. Dan, kadang-kadang mereka akan berkata, 'Apakah kau bercanda dengan kami?'" ungkap Somi.
Somi merasakan perasaan di mana kritik pelatih tari meluap ke segala sesuatu yang lain. Ia mengaku, "Ada waktu ketika aku benci dikritik atau namaku dipanggil (karena salah)."
Itulah alasan kenapa Somi mengalami kesulitan mengerjakan koreografinya. Meskipun ia tahu ia perlu menyuarakan keluhannya kepada penari cadangannya, Somi tidak ingin mereka merasa seperti dulu.
"Yah, aku tahu aku harus menyarankan kepada orang lain bahwa para penari harus melakukan sesuatu dan bergerak dengan cara tertentu. Aku harus memberi tahu para penari tentang pendapatku, tapi jika aku mengatakan sesuatu, maka mereka mungkin akan merasakan (apa yang kurasakan dulu)," tuturnya.
(wk/chus)
