Pahami Hidup ‘New Normal’, Protokol Ini Penting Diterapkan Demi Berdamai Dengan Wabah Corona
Getty Images
Health

Konsep hidup ‘New Normal’ mulai mencuat lantaran vaksin COVID-19 tak kunjung ditemukan. Simak protokol yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi berdamai dengan wabah corona.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) yang mulai muncul sejak Desember 2019 telah mengubah cara hidup masyarakat dunia. Bagaimana tidak, virus COVID-19 hingga saat ini masih terus mewabah dan mengancam kehidupan umat manusia.

Dampaknya, masyarakat dunia saat ini harus hidup dengan melakukan physical distancing, menghindari kerumunan, selalu memakai masker setiap keluar rumah, hingga menerapkan hidup yang bersih dengan begitu ketat. Hal tersebut tentunya juga telah mengganggu roda perekonomian masyarakat.

Berbagai negara telah menerapkan lockdown hingga pembatasan aktivitas masyarakat demi mencegah penyebaran virus. Pemerintah Indonesia salah satunya telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, belum ditemukannya vaksin COVID-19 telah membuat nasib dunia dalam menghadapi pandemi ini menjadi penuh ketidakpastian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas menawarkan suatu konsep kehidupan bernama “The New Normal”. Dijelaskan jika konsep tersebut merupakan tata kehidupan baru bagi masyarakat dunia sebelum vaksin COVID-19 ditemukan. Hal ini dilakukan dengan melakukan pelonggaran terhadap sejumlah aktivitas warga dunia selama pandemi berlangsung.

WHO

Berbagai Sumber

”Kompleksitas dan ketidakpastian ada di depan,” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P. Kluge dikutip dari dokumen resmi di situs WHO, Senin (18/5). “Yang berarti bahwa kita memasuki periode di mana kita mungkin perlu menyesuaikan langkah dengan cepat.”

Namun, WHO memperingatkan pemerintah yang berniat untuk memberlakukan the new normal agar bisa membuktikan bahwa transmisi virus corona sudah dikendalikan di negara tersebut. Pelonggaran pembatasan juga harus dilakukan secara bertahap dan otoritas terkait diminta terus mengevaluasi kebijakannya.

Syarat lainnya adalah kapasitas sistem kesehatan masyarakat, seperti rumah sakit harus tersedia. Hal ini untuk mengidentifikasi, menguji, mengisolasi, melacak kontak, dan mengkarantina pasien COVID-19.

Virus Corona

Berbagai Sumber

“Akhirnya, perilaku masing-masing warga akan menentukan karakter virus,” ujar Kluge. “Ini akan membutuhkan ketekunan dan kesabaran, tidak ada jalur cepat untuk kembali normal.”

Sementara di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar masyarakat dapat hidup berdamai dan berdampingan dengan wabah corona. Jokowi juga turut menyinggung tentang pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai "tatatan kehidupan baru" seperti anjuran WHO.

”Artinya sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan,” ungkap Jokowi seperti dilansir Kompas, beberapa waktu lalu. “Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru.”

Jokowi lantas telah memerintahkan jajaran kementeriannya untuk mempersiapkan rencana new normal. Hal ini dilakukan dengan melakukan berbagai pelonggaran PSBB. Selain itu, Jokowi beralasan jika kebijakan tersebut perlu dipersiapkan demi mempertahankan roda perekonomian Tanah Air.


Nantinya, pelaksanaan new normal harus tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan sejumlah panduan atau protokol kesehatan bagi masyarakat umum agar bisa terhindar dari infeksi virus corona, yakni:

1. Jaga kebersihan tangan, gunakan hand sanitizer atau sabun lalu cuci dengan air yang mengalir.

2. Jangan sentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut sebagai pintu masuk virus ke dalam tubuh, selama tangan belum dicuci.

3. Terapkan etika ketika batuk dan bersin, tutup dengan lengan atas bagian dalam agar virus tidak tersebar.

Masker

Berbagai Sumber

4. Gunakan masker selama keluar rumah atau mengunjungi tempat umum, untuk masyarakat yang tidak sakit cuku gunakan masker non-medis.

5. Jaga jarak aman antar satu dengan yang lainnya, setidaknya 1 meter untuk menghindari terjadinya penyebaran virus dari manusia ke manusia.

6. Lakukan isolasi mandiri kapan pun Anda merasa tidak sehat, khususnya jika mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas.

7. Jaga kesehatan dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, menjemur badan di bawah sinar matahari pagi, istirahat cukup, dan berolahraga.

Lantas kapan waktu paling tepat untuk menerapkan new normal di Indonesia? Presiden Jokowi menegaskan saat ini pemerintah baru menyiapkan skenario pelonggaran PSBB.

Keramaian

Berbagai Sumber

”Yang kita siapkan baru rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah timing yang tepat dan melihat fakta, data-data di lapangan,” papar Jokowi. “ Biar semua jelas. Kita harus hati-hati jangan keliru kita memutuskan.”

”Saya tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena muncul, keliru di masyarakat bahwa pemerintah mulai melonggarkan PSBB,” sambungnya. “Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru