Kawal COVID-19 mengampanyekan gerakan bertajuk '3T + 3M - 3K' yang untuk mengendalikan wabah virus Corona. Ketiga komponen 'rumus' ini wajib dilakukan secara sinergis oleh pemerintah dan masyarakat.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 25 Juli 2020 - 14:06 WIB
WowKeren - Mengendalikan wabah virus Corona sejatinya bukan hanya tugas pemerintah maupun masyarakat. Diperlukan sinergitas yang baik antara kedua komponen tersebut agar suatu negara bisa bersama-sama memberantas wabah COVID-19 yang sudah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di dunia tersebut.
Kawal COVID-19 pun baru-baru ini meluncurkan sebuah gerakan baru nan sederhana yang diklaim ampuh mengatasi pandemi COVID-19. Gerakan itu bertajuk rumus "3T + 3M - 3K". Apakah itu?
Pertama, 3T di sini merupakan wilayah kewenangan pemerintah, yakni meningkatkan test (uji spesimen), trace (penelusuran), dan treat (perawatan). "Ayo pasang target tinggi! Naikkan angka tes sampai 300,000/hari. Semakin tinggi 3T-nya, semakin cepat pulih kehidupan dan ekonomi," tutur Kawal COVID-19 lewat unggahan di Twitter-nya, Jumat (24/7).
Kemudian 3M merupakan gerakan yang wajib dilakukan oleh warga. Yang dimaksud adalah memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan.
Sedangkan yang terakhir, yakni 3K, adalah singkatan dari tiga aktivitas yang wajib dihindari, sesuai dengan lambang minus yang berada di rumus tadi. Maknanya adalah menghindari kontak dekat, kerumunan padat, serta kamar atau ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk.
Bila dikaitkan dengan simbol matematika yang berada di rumus, yakni 3T + 3M - 3K, maka berarti diperlukan kombinasi aksi 3T dari pemerintah dan 3M dari masyarakat. Kemudian untuk setiap elemen masyarakat, baik dari kalangan pemerintah maupun warga sipil, wajib meninggalkan 3K.
"Dengan komitmen dan disiplin diri, perubahan perilaku dan adaptasi kebiasaan adalah kunci," tutur Kawal COVID-19, dilansir pada Sabtu (25/7). "Mari saling jaga, ingatkan, dan bantu sesama."
Sebelumnya pemerintah sudah berkali-kali mengingatkan anjuran dan larangan yang sama untuk masyarakat demi mengurangi potensi penularan COVID-19. Selain itu, pemerintah juga saat ini terus meningkatkan jumlah uji spesimen tiap hari, ditambah dengan tracing yang kian agresif, serta perbaikan mutu layanan rumah sakit agar pasien COVID-19 bisa segera ditangani dengan baik.
(wk/elva)
