Mirip Efek Serangan Jantung, 75 Persen Pasien COVID-19 Bisa Alami Kerusakan Organ
Pixabay
Health

Peneliti mengungkapkan jika 75 persen pasien virus corona berpotensi mengalami kerusakan organ. Ternyata efeknya disebut mirip dengan serangan jantung. Seperti apa?

WowKeren - Penelitian telah mengungkapkan jika pasien virus corona (COVID-19) berpotensi mengalami kerusakan organ. Para peneliti bahkan menyatakan jika pasien virus corona yang mengalami kerusakan organ akan mirip dengan efek yang ditimbulkan kerena serangan jantung.

Dalam hasil studi yang dilakukan di Jerman, ditemukan 76 dari 100 orang yang sembuh dari virus corona menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang serupa dengan serangan jantung. Penelitian ini juga menemukan adanya jumlah virus yang lebih tinggi di jantung pada lebih dari separuh pasien COVID-19 yang meninggal.

Sebanyak 75 persen pasien virus corona yang disebut berpotensi mengalami hal tersebut. Para dokter yang bertugas menangani pandemi virus corona juga sempat memberikan peringatan akan terjadinya infeksi pernapasan yang berisiko menjadi 'pembunuh multi-organ'.

Dilansir dari jurnal JAMA, Penelitian yang dipimpin tim Rumah Sakit Universitas Frankfurt, Jerman telah mengamati pemindaian MRI terhadap 100 orang yang dinyatakan positif virus corona. Pengamatan ini dilakukan mulai bulan April hingga Juni 2020.

Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yakni kelompok produktif dengan kesehatan normal dengan kelompok orang yang memiliki komorbid. Kelompok pertama berjumlah 50 orang dan memiliki rentang usia yang sama, begitu pula dengan jenis kelamin, dan ras.


Kelompok ini dianggap memiliki kesehatan jantung normal dan tidak menggunakan obat jantung sebelum tertular virus corona. Kemudian kelompok kedua dari 57 pasien memiliki faktor risiko masalah jantung, seperti diabetes, merokok, atau memiliki kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.

Hasilnya, ditemukan bahwa 78 persen pasien yang telah pulih dari COVID-19 memiliki perubahan pada organ vital. Analisis MRI menunjukkan bahwa 78 dari 100 orang memiliki tanda-tanda kerusakan jantung. Sedangkan 76 persen memiliki kadar protein troponin tinggi yang dilepaskan ke aliran darah selama serangan jantung.

Sementara itu, penelitian serupa juga dilakukan oleh ilmuwan dari University of Heart and Vascular Centre in Hamburg, Germany. Ilmuwan turut melakukan penelitian terkait masalah jantung pada pasien virus corona yang telah meninggal.

Ilmuwan menemukan bahwa 16 pasien memiliki tingkat atau jumlah virus corona yang tinggi dalam jantung mereka. Meski demikian, para ilmuwan juga menemukan bahwa virus itu secara aktif mereplikasi dirinya di dalam jaringan hingga pasien meninggal.

”Sebagian besar memiliki tanda-tanda yang jelas bahwa virus telah mencapai jantung mereka,” kata para peneliti seperti dilansir dari The Sun, Rabu (29/7). “Tetapi tidak ada kerusakan yang cukup untuk dianggap miokarditis akut atau infeksi virus parah pada jantung.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait