Waspadai Penularan Corona Airborne! Virus Bisa Menyebar Sejauh 60 Meter
Health

Ahli paru-paru mengingatkan kembali seberapa tinggi bahaya penularan virus Corona lewat udara alias airborne. Pasalnya virus ini ternyata bisa menyebar sampai sejauh 60 meter.

WowKeren - Masih banyak simpang-siur yang ada soal virus SARS-CoV-2 yang saat ini tengah "menghantui" muka bumi. Diketahui virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok ini menyebabkan COVID-19 dan sudah menginfeksi sampai 30 juta lebih orang di dunia.

Salah satunya soal media penularannya, yang disebut-sebut droplet namun "bisa beradaptasi" seolah menjadi penularan airborne alias lewat udara. Dan tak main-main, bahkan partikel-partikel super kecil mengandung virus ini bisa menyebar sampai radius 60 meter.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) terkait dengan risiko penularan COVID-19 di ruangan tertutup. Menurut dr Agus, utamanya virus Corona menular lewat droplet atau percikan liur yang keluar dari mulut seseorang ketika batuk atau bersin.

Dalam skenario tertentu, partikel percikan ini akan berukuran sangat halus dan mengambang lebih lama di udara, yang kemudian dikenal sebagai transmisi airborne. Karena kemampuannya menyebar sampai 60 meter, maka akan sangat berbahaya bila terjadi di sebuah ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik, misalnya kantor dan restoran.


"Terakhir WHO sampaikan bahwa potensial menular melalui penularan airborne atau penularan lewat udara," jelas dr Agus dalam konferensi persnya di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (18/9). "Risiko penularan airborne ini bisa juga terjadi pada populasi terutama di area tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang baik."

"Misalnya pada perkantoran, restoran, atau ruang-ruang pertemuan kecil. Itu memiliki potensi apabila ruangan itu tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, kemudian kerumunannya padat," imbuh dr Agus, dilansir dari Detik Health, Senin (21/9).

Oleh karena itulah, dr Agus mengimbau agar masyarakat lebih mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dalam hal ini adalah berdiam di rumah karena berada di lingkungan luar akan memperbesar potensi tertular wabah COVID-19.

Kalaupun memang terpaksa keluar rumah, dr Agus sangat mengimbau agar protokol kesehatan lain juga dipatuhi. Seperti misalnya memakai masker, menjaga jarak aman 1-2 meter, hingga rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Masalahnya adalah tidak sepenuhnya kita bisa tidak menjalankan aktivitas keluar rumah," pungkas dr Agus. "Oleh karena itu bagi yang beraktivitas keluar rumah yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan yang sudah sering kita gaungkan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait