Tudingan Pakistan terhadap India bukanlah hal baru. Pakistan pernah mengkritik keputusan PM India Narendra Modi pada 2019 karena mencabut status kewarganegaraan suku Jamu dan Kashmir.
- Luthfiatun Nisa
- Selasa, 29 September 2020 - 12:39 WIB
WowKeren - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyerang pemerintah nasionalis Hindu India yang memegang kendali atas Kashmir, mayoritas pemeluk Islam. Khan menyebut India sebagai negara yang mengkampanyekan gerakan kebencian terhadap Islam.
"Mereka percaya bahwa India eksklusif untuk umat Hindu, sementara (agama) yang lainnya bukan warga negara yang setara," ucap Imran dalam pidato yang diputar di sidang Majelis Umum PBB pada Minggu (27/9) waktu setempat, sebagaimana dilansir dari CNN.
India menanggapi pernyataan itu dan menyebutnya sebagai diplomasi rendahan. Diplomat India di PBB, Mijito Vinito mengatakan informasi yang disampaikan Imran adalah kebohongan. "Kami melihat kebohongan, informasi yang salah, penghinaan, dan kebencian menyebar melalui majelis ini," ujarnya.
"Pemimpin Pakistan hari ini menyerukan mereka yang menghasut kebencian dan kekerasan untuk dilarang. Tapi, saat dia melanjutkan, kami bertanya-tanya, apakah dia mengacu pada dirinya sendiri?" lanjut Vinito.
Tudingan Pakistan terhadap India bukanlah hal baru. Imran Khan pernah mengkritik keputusan PM India Narendra Modi pada 2019 karena mencabut status kewarganegaraan suku Jamu dan Kashmir.
Penduduk di wilayah Kashmir yang dikontrol oleh militer India mengatakan pasukan keamanan telah menangkap ribuan pemuda mereka. Pasukan juga disebut kerap lakukan pemukulan pada para warga dengan membabi buta. Kegiatan semacam itu menarik empati Imran dan meminta komunitas internasional untuk mengambil sikap.
"Komunitas internasional harus menyelidiki pelanggaran berat ini dan menuntut personel sipil dan militer India yang terlibat dalam terorisme negara dan kejahatan serius terhadap kemanusiaan," ujarnya.
Wilayah Kashmir terbagi antara India dan Pakistan. Kedua negara telah berperang dua kali untuk memperebutkan wilayah tersebut. India pernah menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih pemberontak yang berjuang untuk kemerdekaan Kashmir dari India. Pakistan membantah tuduhan itu dan mengatakan hanya menawarkan dukungan diplomatik kepada penduduk Kashmir.
Meski Imran terkenal dengan keberpihakannya terhadap umat Islam, namun hingga saat ini ia tidak pernah mengkritik Tiongkok. Seperti diketahui dunia belakangan kerap mengecam negeri tirai bambu itu terkait perlakuan terhadap etnis minoritas Muslim Uighur.
Hubungan Pakistan dan Tiongkok yang mesra disebut-sebut sebagai alasan Pakistan tidak pernah mengecam Negeri Tirai Bambu soal Uighur.
Pakistan juga sangat berutang budi kepada Tiongkok. Kedua negara memiliki sejarah panjang kerja sama militer. Tiongkok sendiri telah memberi Pakistan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
(wk/luth)
