Dokter Temukan Gel Cair di Paru-Paru Pasien Kritis COVID-19, Ternyata Ini Penyebabnya
Pixabay/Ilustrasi
Health

Keberadaan gel ini memicu kerusakan paru-paru yang menyebabkan pasien COVID-19 gagal bernapas dan berujung kematian. Lantas adakah solusi dari temuan meresahkan ini?

WowKeren - Pakar kesehatan terus berusaha mengungkap fakta-fakta baru di balik COVID-19. Termasuk di antaranya penyebab pasien COVID-19 bisa meninggal karena gagal napas.

Rupanya kejadian gagal napas ini dipicu oleh adanya gel cair di paru-paru pasien. Dan belakangan, tim peneliti dari Universitas UmeƄ, Swedia berhasil mengungkap kandungan yang ada pada gel cair tersebut.

"Sudah ada terapi yang memperlambat produksi pembentukan gel atau memecah gel melalui enzim," beber Urban Hellman, salah satu peneliti yang terlibat, dilansir pada Senin (12/10). "Temuan kami juga dapat menjelaskan kenapa kortison tampaknya berpengaruh pada COVID-19."

Sebagai gambaran, ketika pasien kritis COVID-19 dipindai, tampak ada bercak putih di sekitar paru-paru. Ketika jenazah di autopsi, terlihat paru-paru jenazah ternyata dipenuhi dengan gel bening seperti korban meninggal tenggelam.

Dan dari penelitian inilah terungkap bahwa gel tersebut mengandung zat hialuronat. Zat ini sendiri merupakan polisakarida yang masuk dalam kelompok glikosaminoglikan.


Sejatinya keberadaan asam hialuronat merupakan hal normal di tubuh manusia karena berperan sebagai jaringan ikat. Ia memiliki fungsi berbeda di setiap jaringan, salah satunya komponen dalam tahap awal penyembuhan luka.

Asam hialuronat sendiri bersifat mampu mengikat sejumlah besar air di jaringan sehingga membentuk zat menyerupai gel. Pembentukan gel inilah yang kemudian memicu kerusakan di alveoli, bagian paru-paru yang berperan besar untuk pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.

Kerusakan alveoli kemudian membuat pasien harus dirawat dengan ventilator serta sangat berisiko mengalami gagal napas. Sehingga saat ini diperlukan asupan obat yang mampu memperlambat produksi asam hialuronat.

Seperti misalnya obat Hymecromone yang banyak digunakan pada pasien serangan kandung empedu. Kemudian juga kortison, yang awam ditemui di Dexamethasone, juga bisa untuk mengurangi produksi asam hialuronat.

"Sebelumnya diasumsikan bahwa hasil awal yang menjanjikan akan dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi kortison secara umum," jelas Hellman, merujuk pada fungsi pemberian Dexamethasone untuk mengurangi reaksi imun akibat infeksi virus Corona. "Tetapi selain keyakinan tersebut, kortison juga dapat mengurangi produksi asam hialuronat yang dapat mengurangi jumlah gel di paru-paru."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait