Cerita Chef Juna Bisa Jadi Juri 'MasterChef Indonesia' Karena Hobi Marah-Marah
Instagram/junarorimpandeyofficial
Selebriti

Chef Juna menceritakan kembali awal mula dirinya bisa ditawari sebagai juri ‘MasterChef Indonesia’. Ternyata, itu karena kebiasaannya yang suka marah. Bagaimana ceritanya?

WowKeren - Chef Juna baru-baru ini membeberkan awal mula dirinya bisa menjadi juri “MasterChef Indonesia”. Pria pemilik nama lengkap Juna Rorimpandey ini blak-blakan menyebut kebiasaan suka marah-marah membuatnya mendapatkan tawaran sebagai juri dalam ajang kontes memasak tersebut.

Chef Juna mengenang kala itu ia baru kembali ke Indonesia setelah 13 tahun tinggal di Amerika Serikat. Saat kembali ke Tanah Air, ia direkrut untuk menjadi chef di Jack Rabbit yang merupakan salah satu restoran top di Jakarta.

Saat menjadi chef, Juna memang terkenal dengan sikap tegas saat di dapur. Ketegasannya ini bahkan terkenal luas diantara pencinta kuliner yang pernah datang ke restoran tersebut.

Pria berusia 45 tahun ini menjelaskan konsep restoran tersebut memiliki dapur yang setengah terbuka. Akibatnya, pengunjung restoran memang dapat sekilas melihat aktivitas yang terjadi di dapur.

Dari situlah kegalakan Juna dikenal luas. Ia mengaku kehidupannya di AS membuat dirinya menjadi seorang idealis yang tidak segan marah-marah dengan anak buahnya jika melakukan kesalahan di dapur.


Kitchen-nya agak open kitchen sedikit, so people can see (jadi orang-orang bisa melihat),” cerita Juna seperti dilansir dari podcast di akun YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (10/11). “And yes gue masih idealis banget, langsung dari Amerika dijemput. Wah enggak ada kata-kata 'mungkin', gue hajar anak buah gue habis.”

Sifat galak Juna di restoran rupanya membawa rejeki tersendiri setelah didengar oleh tim dari RCTI dan Fremantle. Mereka menghubungi Juna dan menawarinya untuk mau menjadi juri dalam “MasterChef Indonesia”. Selain memiliki sifat yang tegas, penampilan Juna yang dinilai berbeda dari kesan chef juga menjadi daya tarik tersendiri.

”Gue dipanggil MasterChef gara-gara itu (marah-marah)," beber Juna. "Dari berita itu, RCTI dan Fremantle saat itu mau buat MasterChef, mereka denger itu langsung nelepon ke kitchen, (bilang) 'Apaan sih’. Gue ditelepon di kitchen paling males.”

Meskipun terkenal sangat galak, namun Juna tetap berusaha menerapkan lingkungan kerja yang sehat. Ia menegaskan hanya akan marah jika ada yang salah. Saat anak buahnya bekerja dengan baik, maka ia juga akan memberikan apresiasi berupa hadiah.

Menurutnya, cara tersebut dapat membuat para kru dapur tetap merasakan kebersamaan dalam bekerja sebagai seorang koki. Sifat kebersamaan ini juga semakin ditunjukkan Juna dengan membuat aturan untuk datang dan pulang bersamaan.

Jika ada satu orang yang terlambat, maka satu shift itu juga akan ikut dihukum. Jika memang ingin pulang cepat, mereka harus mau membantu bagian cuci piring karena itu bagian yang biasa paling pulang terakhir di sebuah dapur.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait