Temuan Planet Paling ‘Ekstrem’: Ada Hujan Batu, Lautan Lava Hingga Angin Kecepatan Supersonik
ESO/L. Calcada
SerbaSerbi

Ilmuwan baru saja mengungkapkan temuan planet dengan cuaca paling ekstrem. Planet ini begitu unik karena kerap hujan batu hingga ada angin dengan kecepatan supersonik.

WowKeren - Ilmuwan baru saja menemukan planet yang paling ekstrem. Planet bernama K2-141b ini memiliki sejumlah cuaca ekstrem seperti hujan yang turun berupa bebatuan, ada juga lautan lava sedalam lebih dari 100 kilometer, hingga angin di sana bertiup dengan kecepatan empat kali lipat dari kecepatan suara.

Planet K2-141b atau yang juga dikenal dengan nama EPIC 246393474.01, terletak 202 tahun cahaya dari kita di konstelasi Aquarius. K2-141b diamati mengorbit begitu dekat mengelilingi bintang tata suryanya, sehingga satu tahun berakhir hanya dalam waktu kurang dari tujuh jam.

Peneliti menyebut planet itu memiliki alam yang tidak ramah dan berapi-api. K2-141b juga memiliki bintang yang disebut dengan nama “kerdil oranye”, dimana suhunya jauh lebih dingin dari Matahari serta sangat redup dan tidak dapat dilihat dari Bumi.

”Ini adalah planet yang sangat menarik, memiliki cuaca ekstrem, hujan mineral dan salju, serta angin supersonik,” kata astronom dan penulis utama penelitian, Tue Giang Nguyen seperti dilansir dari BBC, Jumat (13/11).

”Ini bukan tempat yang menyenangkan untuk dijadikan tempat tinggal, tapi ini planet yang keren untuk mempelajari hal-hal aneh yang dianggap remeh di Bumi!” imbuh rekannya, Profesor Nicolas Cowan.

Kedua peneliti itu bersama tim astronom dari India dan Kanada telah menerbitkan makalah baru tentang temuan-temuan terbaru seputar Planet K2-141b. “Ini adalah planet lava,” kata para ilmuwan yang menganalisis dan menafsirkan datanya di Institut Penelitian dan Pendidikan Sains India, Universitas York di Toronto, dan Universitas McGill di Montreal, Kanada.


Keunikan planet ini terlihat dari cuaca panas di siang hari. Suhu panas yang sangat tinggi menyebabkan batuan menguap dan mineral naik ke atmosfernya yang tipis.

Tak sampai disitu, perubahan drastis antara tekanan dan suhu antara sisi siang dan sisi malam planet ini menghasilkan angin dengan kecepatan supersonik. Peneliti menjelaskan kecepatan angina yang kita maksud ini mencapai 5.000 kilometer per jam.

”Yang harus Anda ingat adalah, di planet ini, semuanya terbuat dari batu. Tapi, tidak ada lapisan atmosfer di sisi malam planet ini, yang sangat dingin dan beku total,” jelas Cowan. “Pada dasarnya, akan berakhir dengan hujan batu, dan terkadang bahkan batu salju, yang jatuh ke lautan magma di bawahnya.”

Temuan ini dinilai sangat penting untuk dipelajari penduduk Bumi. Cowan menyebut dengan mengetahui lebih banyak tentang K2-141b, maka penduduk dunia akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Bumi terbentuk.

”Planet-planet lava memberi kita pandangan yang langka soal tahap evolusi planet tersebut," tambah Cowan, "Semua planet berbatu, termasuk Bumi, dimulai sebagai alam cair, tetapi kemudian mendingin dan mengeras dengan cepat.”

”Hal ini dapat menjadi dasar bagi penelitian-penelitian di masa depan tentang planet lava yang belum ditemukan yang jumlahnya tak terhitung,” tambah Nguyen. “Ini merupakan langkah integral untuk eksplorasi lebih lanjut planet-planet mirip Bumi atau alam-alam layak huni di luar tata surya kita.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait