Jimin dengan bijak menggunakan media sosial untuk bergabung dalam kampanye 'Maafkan Aku Jung In' di Korea Selatan. Fakta di balik kampanye tersebut sungguh mengenaskan.
- Chusnul Chotimah
- Senin, 04 Januari 2021 - 07:43 WIB
WowKeren - Jimin BTS dengan bijak menggunakan media sosial untuk bergabung dalam kampanye "Maafkan Aku Jung In" di Korea Selatan. Kampanye muncul setelah kasus mengenaskan tentang kematian bayi 16 bulan terbongkar.
Pada malam tanggal 3 Januari, Jimin memposting di aplikasi Weverse dengan tagar "Jung In, maafkan aku" dalam font putih polos dengan latar belakang hitam polos. Awalnya postingan ini membuat para penggemar BTS (Bangtan Boys) di seluruh dunia bertanya-tanya tentang apa sebenarnya itu, hingga mereka menemukan fakta yang memilukan tentangnya.
SBS menayangkan "Unanswered Questions" tentang Jung In, bayi berusia 16 bulan yang meninggal tahun lalu setelah dianiaya oleh orangtua angkatnya. Atas rekomendasi Asosiasi Pencegahan Pelecehan Anak Korea, #정인아_미안해 (Jung In, maafkan aku) telah menyebar di media sosial. Jimin, di antara banyak lainnya dari Korea Selatan, membantu kampanye menjadi tren untuk mendapatkan perhatian dan kesadaran dari penggemar internasional dan mencegah pelecehan anak di seluruh dunia. Tagar tersebut menjadi tren di Twitter sedunia.
Menurut laporan, ibu angkat Jung In mulai melecehkannya sebulan setelah diadopsi. Ia meninggal pada 2020 di ruang gawat darurat. Jung In baru berusia 16 bulan. Orangtua angkatnya mengklaim bahwa kematiannya adalah kecelakaan tapi staf medis mengklaim itu karena pelecehan anak. Tubuh Jung In penuh memar, beberapa bagian tulang kecilnya patah dan perutnya berlumuran darah karena kerusakan organ.
Penggemar Jimin semakin menyebarkan kesadaran tentang berita menyedihkan ini di media sosial. Di Korea, petisi tersedia untuk ditandatangani sementara ada banyak cara lain untuk mendukung jika kalian berada di luar Korea Selatan.
Selain Jimin, banyak selebritis, termasuk mantan penyiar Bae Ji Hyun, aktris Seo Hyo Rim, Hwang In Young, Han Chae Ah, dan mantan pelatih sepak bola Cha Beom Geun turun ke Twitter atau Instagram untuk tren #정인아_미안해 dan mengunggah gambar diri mereka sendiri.
Untuk menyebarkan berita lebih banyak lagi, penonton juga mengambil platform petisi nasional dan mengkritik para pejabat yang dianggap mengabaikan kasus ini. Beberapa bahkan menyebarkan pesan, "Polisi membunuh anak itu."
Selain itu, banyak suara yang meminta hukuman berat untuk orangtua angkat Jung In. Polisi menangkap ibu angkat karena pelecehan anak, dan persidangan dimulai pada 13 Januari mendatang. Tagar yang ditulis dalam bahasa Korea di Instagram telah mencapai lebih dari 6.000 kiriman.
(wk/chus)
