Waspada! Peneliti Temukan 2 Gejala Baru Diduga Terkait COVID-19
Pixabay/Gerd Altmann
Health

Selama ini berbagai gejala klinis kerap dikaitkan dengan COVID-19, mulai dari yang awam seperti batuk demam pusing, hingga 2 gejala berikut yang baru-baru ini dikaitkan.

WowKeren - Ketika pertama kali berkembang, wabah COVID-19 menjadi momok yang jauh lebih mengerikan lantaran tidak jelasnya gejala klinis yang ditimbulkan. Seperti infeksi saluran pernapasan lain, COVID-19 sekilas memiliki gejala yang serupa dengan flu, pilek, dan sebagainya.

Karena itulah berbagai penelitian terkait gejala klinis COVID-19 terus dikembangkan. Dengan hasil penelitian terbaru mengaitkan penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 ini dengan gangguan pada indra pendengar.

Kevin Munro, seorang guru besar bidang audiologi di Universitas Manchester bersama rekan-rekannya menemukan 60 studi kasus yang melaporkan gangguan pendengaran pada pasien COVID-19. Analisis Munro dkk, yang kini telah dipublikasikan di International Journal of Audiology menyatakan 7-15 persen pasien COVID-19 dewasa juga mengalami gangguan pada indra pendengarannya.

Ada 2 gangguan yang paling banyak dideteksi. Yakni tinnitus atau sensasi berdenging di telinga, serta kesulitan mendengar dan vertigo.

Melansir The Conversation, tinnitus merupakan kondisi yang awam terjadi dan menyerang 17 persen orang dewasa. Biasanya tinnitus juga menjadi peringatan awal bila telinga terpapar sumber suara yang begitu kencxang atau obat-obatan dengan kandungan yang berbahaya terhadap sistem pendengaran.


Dan kini tinnitus juga dikaitkan dengan COVID-19. Lebih tepatnya tinnitus awam dialami oleh para penyintas ketika berjibaku melawan "Long COVID", sebuah kondisi ketika pasien sembuh masih mengalami sejumlah gejala klinis selayaknya infeksi virus Corona untuk waktu yang cukup lama.

Namun hingga kini belum ditemukan alasan COVID-19 menyebabkan tinnitus. Dugaan sementara virus menyerang dan merusak sistem auditori.

Lalu gejala berikutnya adalah kehilangan pendengaran dan vertigo. Kondisi ini bahkan dilaporkan terjadi tanpa pandang bulu, yakni untuk pasien dengan rentang usia berapapun, jenis kelamin apapun, hingga yang seberapa parah.

Kehilangan pendengaran ini bisa terjadi sendiri, atau didampingi dengan tinnitus. Belum ada yang bisa mengaitkan kondisi ini dengan COVID-19, namun virus Corona penyebab penyakit diyakini menjadi penyebab utamanya.

Kehilangan pendengaran ini juga umumnya didampingi rasa pusing yang luar biasa dan mengganggu keseimbangan tubuh alias vertigo. Namun ditemukan sekitar 7 persen kasus COVID-19 yang pasiennya juga mengalami vertigo.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru