Pendaki Tunanetra Asal Tiongkok Taklukkan Puncak Everest, Jadi yang Pertama di Asia
Twitter/Zhang_Hong_76
SerbaSerbi

Zhang Hong mengakui bahwa dirinya terkadang juga masih merasa takut. Lantaran terbatasnya kemampuan untuk melihat sekeliling, ia khawatir akan jatuh saat mendaki.

WowKeren - Seorang tunanetra asal Tiongkok Zhang Hong berusia 46 tahun telah berhasil menaklukkan puncak tertinggi di dunia, Mount Everest, dari sisi Nepal. Capaian ini menjadikannya sebagai tunanetra pertama di Asia dan ketiga di dunia yang mendaki Gunung Everest.

Kepada Reuters, ia mengatakan jika kondisi fisik tak seharusnya menghambat motivasi seseorang untuk meraih apa yang diinginkannya. Baginya yang terpenting adalah memiliki pikiran yang kuat.

"Tidak peduli apakah Anda cacat atau normal, apakah Anda kehilangan penglihatan atau Anda tidak memiliki kaki atau tangan, tidak masalah" kata Zhang. "Selama Anda memiliki pikiran yang kuat, Anda selalu dapat menyelesaikan sesuatu yang menurut orang lain tidak bisa Anda lakukan."

Zhang menyelesaikan misi mendaki Himalaya setinggi 8.849 meter pada 24 Mei bersama dengan tiga pemandu ketinggian. Ia kembali ke base camp pada hari Kamis. Zhang yang lahir di kota Chongqing, China barat daya kehilangan penglihatannya pada usia 21 tahun karena glaukoma.


Dia terinspirasi oleh Erik Weihenmayer, seorang pendaki tunanetra asal Amerika yang berhasil mendaki Everest pada 2001. Dari situ, ia pun mulai berlatih di bawah bimbingan teman pemandunya, Qiang Zi.

Kendati demikian, Zhang mengakui bahwa dirinya terkadang juga masih merasa takut. Lantaran terbatasnya kemampuan untuk melihat sekeliling, ia khawatir akan jatuh saat mendaki.

"Saya masih sangat takut, karena saya tidak dapat melihat ke mana saya berjalan," ujarnya lagi. "Dan saya tidak dapat menemukan pusat gravitasi saya, jadi kadang-kadang saya akan jatuh."

Meski demikian, hal itu tak membuatnya patah semangat. Ia harus tetap menghadapi kesulitan. Baginya, seorang pendaki harus siap dengan segala tantangan dan bahaya yang harus dihadapi ketika ingin menaklukkan puncak gunung. "Tapi saya terus berpikir karena meski berat harus menghadapi kesulitan-kesulitan itu, ini salah satu komponen pendakian, ada kesulitan dan bahaya dan inilah arti dari mendaki," pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru