Alasan Agensi BTS Gagal Beli Saham SM Terungkap, Ada Campur Tangan Lee Soo Man
Selebriti

Dilaporkan bahwa kesepakatan yang diusulkan HYBE untuk mengakuisisi saham di SM Entertainment akhirnya dibatalkan tahun lalu. Itu semua karena keterlibatan Lee Soo Man.

WowKeren - HYBE (dulu Big Hit Entertainment) dilaporkan berusaha menjadi pemegang saham pengendali SM Entertainment tahun lalu, tapi kabarnya Lee Soo Man pendiri agensi menolak tawaran tersebut. Ini alasannya menurut laporan perbankan investasi.

Saat ini, Naver dan Kakao Entertainment dalam proses memperoleh semua atau sebagian dari 18,73 persen saham pengendali Lee Soo Man di SM Entertainment, tapi ada perusahaan lain yang berminat di masa lalu. Media Korea melaporkan bahwa HYBE mengusulkan untuk mengakuisisi saham SM Entertainment pada 2020 ketika pembicaraan tentang niat Lee Soo Man untuk menjual sahamnya pertama kali beredar.

SM Entertainment sebenarnya bukan agensi K-Pop pertama yang membuat HYBE tertarik untuk mengakuisisinya. Kembali pada Juli 2019, ketika perusahaan itu masih dikenal sebagai Big Hit Entertainment, HYBE mengakuisisi saham Source Music, mantan rumah G-Friend. Tahun lalu, HYBE juga menjadi pemilik KOZ Entertainment, agensi hiburan yang didirikan oleh Zico.

Perusahaan yang menaungi BTS (Bangtan Boys) dan TXT ini juga menjadi pemegang saham mayoritas Pledis Entertainment setelah membeli 85 persen saham perusahaan tersebut pada 2020. Bahkan ada rumor bahwa HYBE tertarik untuk mengakuisisi RBW dan Cube Entertainment di masa lalu.


Namun dilaporkan bahwa kesepakatan yang diusulkan HYBE untuk mengakuisisi saham di SM Entertainment akhirnya dibatalkan tahun lalu. Menurut laporan baru dari orang dalam perbankan investasi, itu semua karena keterlibatan Lee Soo Man.

Dikatakan bahwa Lee Soo Man menolak tawaran itu karena HYBE sudah mengerti bagaimana menjalankan agensi K-Pop dengan sukses. Jika menerima tawaran dari HYBE, ia tidak akan memiliki tempat untuk keahliannya di perusahaan. Dengan demikian, tampaknya Lee Soo Man berniat untuk tetap menjadi tokoh kunci dalam industri ini meskipun menjual sahamnya di SM Entertainment.

Ada juga spekulasi bahwa penyelidikan pajak SM Entertainment baru-baru ini, yang membuat perusahaan diperintahkan untuk membayar 20 miliar won (sekitar Rp256,3 miliar) kepada pemerintah, berperan dalam batalnya kesepakatan HYBE yang diusulkan, tapi saat ini tidak ada bukti untuk mendukung spekulasi tersebut.

HYBE bukan satu-satunya perusahaan yang sebelumnya dalam pembicaraan untuk saham di SM Entertainment. Ketika Lee Soo Man mulai berencana untuk menjual sahamnya, ia dilaporkan mendiskusikan akuisisi dengan perusahaan Tiongkok seperti Tencent. Tidak mengejutkan mengingat konglomerat teknologi Tiongkok Alibaba saat ini merupakan pemegang saham SM Entertainment terbesar ketiga.

Sekarang, investor yang paling mungkin adalah Naver dan Kakao Entertainment. Namun hingga kini belum ada kesepakatan resmi yang dicapai.

(wk/chus)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru