Jadi Pengisi Suara, Begini Respons Dewi Sandra Usai Film 'Nussa' Dituding Promosikan Taliban
Instagram/dewisandra
Selebriti

Film 'Nussa' santer dituding mempromosikan Taliban, begini respons Dewi Sandra yang menjadi salah satu pengisi suara dalam film tersebut. Beri komentar bijak?

WowKeren - p>Penayangan film "Nussa" ramai menjadi bahan perbincangan. Bahkan penanyangan film "Nussa" memunculkan banyak komentar miring lantaran dinilai mempromosikan Taliban.

Sebagai salah satu pengisi suara dalam film tersebut, Dewi Sandra akhirnya buka suara. Menariknya, Dewi Sandra menanggapi bijak terkait tudingan film "Nussa" yang disebut mempromosikan Taliban lantaran busana yang dikenakan oleh karakter Nussa.

Dewi Sandra pun mengaku tak mau terprovokasi. Ia juga menganggap wajar jika ada pihak yang tak menyukai sebuah karya.

"Ini yang harus dipahami, apa yang kita lakukan nggak semua disukai orang. Kita nggak bisa memuaskan kemauan seseorang, tapi kita bisa mengeluarkan karya terbaik," ujar Dewi Sandra, Jumat (15/10).

Lebih lanjut, Dewi Sandra juga mengaku tak bersedih dengan komentar miring tersebut. Karena yang terpenting baginya, ia sudah menampilkan yang terbaik.


"Kenapa bersedih? Kan sudah berkarya. Setidaknya kita sudah mencoba," tutur Dewi Sandra.

Dewi Sandra pun mengaku tak masalah dengan komentar miring tersebut. Apalagi jika komentar yang datang bisa menjadi bahan pembelajaran ke depannya. "Kalau membangun, ambil. Jadi jangan dibuang," ujar wanita berusia 41 tahun itu.

Seperti diketahui saat film "Nussa" ditayangkan, muncul sejumlah pihak yang mengkritik baju yang dikenakan oleh karakter Nussa. Salah satunya adalah Eko Kuntadhi selaku penggiat media sosial.

Eko Kuntadhi mengatakan jika baju panjang berwarna hijau yang dipakai karakter Nussa tidak mencerminkan identitas Indonesia. Baju Nussa itu dinilai mencerminkan Taliban.

"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan. Film Nussa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tulis Eko Kuntadhi pada bulan Juni 2021 lalu, di Twitter.

(wk/enyk)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru