Selebriti

Zachary Levi mengungkap pengakuan tentang masa lalunya yang kelam yakni saat ia mengalami depresi dan gangguan kesehatan mental parah bahkan nyaris bunuh diri.

• Sisilia Rizky Azalea
• Rabu, 29 Juni 2022 - 19:26 WIB

WowKeren - Aktor asal Amerika Zachary Levi baru-baru ini mengungkap cerita masa lalu yang kelam. Yang mana, Levi saat itu merasa kosong dan tak berdaya akibat gangguan kesehatan mental yang dialaminya.

Melalui memoar barunya "Radical Love", Levi mengungkap masa paling gelap dalam hidupnya terjadi sebelum usia 37. Levi bahkan mengaku sempat memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya sendiri di masa-masa tersebut.

"Saya telah melalui periode yang sangat gelap dalam hidup saya sebelum 37. Ketika saya berpikir untuk mengakhiri hidup saya sendiri, tetapi ini adalah yang paling gelap," kata Levi.

Levi tak menampik bahwa depresi dan gangguan mental menjadi salah satu faktor penyebab ia hampir dua tahun berhenti berakting. Levi merasa apapun yang dilakukannya akan gagal. Pikiran itu terus menghantui Levi dan membuatnya kehilangan fokus dalam berkarier.

"Saya merasa seperti saya telah gagal tidak peduli berapa banyak yang telah saya capai, dan pada saat itu," ungkapnya.

Levi menyadari banyak orang terkejut akan pengakuannya lantaran ia tak terlihat tengah terpuruk. Levi mengakui ia memang cukup pandai menyembunyikan masalah dan kesedihan.

Aktor 41 tahun itu juga pandai memulihkan dan memotivasi diri sendiri. Ia melampiaskan kesedihannya melalui alkohol, obatan-obatan dan seks. Kendati begitu, Levi memiliki banyak luka dan trauma yang tak bisa ia bagikan pada semua orang.

"Tidak peduli seperti apa kelihatannya dari luar, aku sangat pandai menutupinya," papar Levi. "Saya juga sangat pandai mengobati diri sendiri semua hal ini melalui seks dan obat-obatan dan minuman keras, tetapi saya lari dari begitu banyak trauma, begitu banyak rasa sakit."

Levi berharap pengalaman dan cerita hidupnya dapat menginspirasi banyak orang. Ia ingin mereka yang mengalami hal serupa dapat bangkit dan kembali menjalani hidup dengan baik.

"Untuk satu, itu nyata dan rentan, dan saya berharap buku ini membantu beberapa orang berjalan melalui api yang bisa saya lalui," pungkasnya.