CEO Disney+ Korea Dikritik Usai Minta Maaf Soal Kontroversi 'Snowdrop', Kenapa?
JTBC
TV

CEO Disney+ Korea justru menuai kritik usai minta maaf soal kontroversi dugaan distorsi sejarah drama 'Snowdrop'. Apa alasannya? Simak dalam berita di bawah ini.

WowKeren - Pada Rabu (5/10), CEO Disney+ Korea Kim So Yeon meminta maaf atas kontroversi dugaan distorsi sejarah drama "Snowdrop". Hal itu ia sampaikan saat menghadiri audit negara oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata yang diadakan di Majelis Nasional.

Selama audit, perwakilan Partai Demokrat Kim Yun Deok bertanya, "Bagaimana tanggapan Disney+ ketika pemirsa mengkritik 'Snowdrop'?". Untuk ini, CEO Kim So Yeon berkata, "Saya sepenuhnya menyadari ada kesalahpahaman dan ada berbagai pendapat."

"Melalui drama ini, kami dapat memahami dampak Disney+ sebagai platform dan dampaknya terhadap pemirsa. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan dengan lebih hati-hati dan cermat," imbuhnya.

Alih-alih mendapat sambutan hangat, permintaan maaf CEO Kim So Yeon justru dikritik netizen karena dianggap sangat terlambat. Pasalnya, kontroversi "Snowdrop" pecah sebelum drama tayang dan bahkan drama ini telah berakhir pada 30 Januari lalu.


"Mengapa dia baru minta maaf sekarang?" ujar seorang netizen. "Aku tidak tahu mengapa mereka meminta maaf begitu terlambat," imbuh netizen yang lain. "Ini sudah terlambat haha," tambah yang lain. "Dia baru meminta maaf sekarang?" timpal netizen yang lain.

"Mereka sudah menayangkan dan menyiarkan semuanya, tapi sekarang mereka meminta maaf?" tanya netizen yang lain. "Apakah dia tidak tahu bahwa sudah terlambat untuk meminta maaf? Haha," sahut netizen lainnya.

Sementara itu, "Snowdrop" yang mulai tayang sejak akhir tahun lalu diwarnai dengan kontroversi dugaan distorsi sejarah. Drama Jisoo BLACKPINK ini dituduh meromantisasi penyiksaan dan pembunuhan aktivis mahasiswa yang melakukan protes di tahun 1987. Ini adalah periode yang sangat penting dalam sejarah Korea Selatan karena telah "membuka jalan bagi demokrasi negara tersebut".

Selain itu, publik juga mempermasalahkan latar belakang karakter Jung Hae In yang berstatus sebagai mata-mata Korea Utara, serta Jang Seung Jo yang bekerja sebagai anggoa Badan Intelijen Nasional. Tim produksi "Snowdrop" sendiri menyatakan bahwa tuduhan itu tidak benar dan drama tetap ditayangkan sebagaimana mestinya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait