Sakura memang idol yang baru lahir tahun 1998 tapi dia sudah memiliki 11 tahun pengalaman sebagai penyanyi. Dia pertama kali memasuki industri hiburan pada tahun 2011 sebagai anggota HKT48.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Jumat, 16 Desember 2022 - 17:15 WIB
WowKeren - Miyawaki Sakura LE SSERAFIM memiliki salah satu sejarah karir paling banyak di K-Pop dengan pengalamannya di Jepang dan Korea yang dimulai sejak usia belia. Baru-baru ini, idol cantik tersebut dihadapkan lagi dengan kenangan masa lalu saat masih jadi idol J-Pop.
Sakura memang idol yang baru lahir tahun 1998 tapi dia sudah memiliki 11 tahun pengalaman sebagai penyanyi. Dia pertama kali memasuki industri hiburan pada tahun 2011 sebagai anggota HKT48, sister group dari grup idol J-Pop terkenal, AKB48 yang kemudian juga merilis lagu bersamanya.
Sakura berangkat ke Korea Selatan untuk bergabung dengan program survival Mnet "Produce 48" dan berhasil debut sebagai member IZ*ONE. Dia membicarakan hal ini secara lebih rinci dalam sebuah wawancara dengan "Showterview".
Di sini, Sakura diperlihatkan kolase foto-foto lamanya sebagai idol J-Pop. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Idol cantik tersebut ingat persis berapa usianya di foto, mengomentari lamanya waktu antara dulu dan sekarang.
"Saat itulah aku aktif di Jepang. Aku berumur 18 tahun. Sudah lima tahun sejak itu," kata Sakura. Pelantun "FEARLESS" tersebut menjelaskan bahwa itu sepenuhnya keputusannya untuk meninggalkan karirnya yang sudah sukses untuk mencoba "Produce 48".
Meskipun Sakura senang menjadi member IZ*ONE dan bertemu orang-orang seperti Kim Chaewon, pembubaran itu tidak mudah baginya. "Aku memberi tahu agensi bahwa aku ingin mencobanya," kata Sakura.
Sangat sulit untuk beralih dari berada dalam satu grup menjadi tiba-tiba menjadi solo. Setelah 10 tahun menjadi Sakura dari HKT48, AKB48, dan IZ*ONE, dia merasa kehilangan dirinya sendiri. Merindukan teman-temannya, penggemar, dan panggung berarti dia mengambil kesempatan untuk debut kembali, kali ini sebagai member LE SSERAFIM, dengan serius.
"Aku merasa ada sesuatu yang hilang. Aku selalu menjadi member beberapa grup tapi tiba-tiba menjadi mandiri, aku merasa sangat kesepian. Aku berpikir, 'Ini adalah kesempatan terakhirku. Aku kembali untuk bergabung dengan timku untuk terakhir kalinya," ujarnya.
(wk/dewi)