Tidak tanggung-tanggung, Seo Ye Ji langsung membombardir akun Instagram miliknya dengan deretan potret cantik. Melihat kembalinya Ye Ji, netizen khususnya fans langsung heboh dibuatnya.
- Diah Candra Trisanti
- Sabtu, 27 April 2024 - 00:05 WIB
WowKeren - Setelah lama menghilang, Seo Ye Ji akhirnya kembali aktif di media sosial. Lawan main Kim Soo Hyun dalam drama "It's Okay Not to be Okay" ini muncul lagi dengan akun Instagram miliknya yang diberi nama @yeyeji_seo.
Pada postingan pertama yang diunggah pada Jumat (26/4), Ye Ji tampak memeluk seseorang. Wajah Ye Ji tampak bahagia tanpa beban. Tidak banyak kata yang ditulis Ye Ji. Ia hanya memberikan emoji tertawa lebar.
Sedangkan, di unggahan berikutnya, Ye Ji memamerkan potret cantiknya kala mengenakan kemeja biru muda yang dipadukan dengan celana jeans. Senyum bahagia tidak lepas dari bibir Ye Ji.
Di unggahan terakhirnya, Ye Ji tampil bak model profesional. Menggerai rambut panjang indahnya, ia berpose di tepi jalanan yang lengang sambil membawa minuman. Visual cantik Ye Ji sukses menyita perhatian publik.
Melihat comeback Ye Ji di Instagram, netizen khususnya fans langsung membanjiri akun tersebut dengan beragam komentar. Banyak fans Indonesia yang mengaku rindu dengan sosok Ye Ji. Respons positif pun membanjiri kolom komentar unggahan Ye Ji.
"Demi apaaa yeaji comeback Instagram πππππππ [sic!]," komentar pemilik akun @anakny***unji. "DEMI APA NYAI BUAT IG AAA NANGIS. WELCOME BACK!!!ππππ₯β€ [sic!]," balas akun @_muht***isrnng. "SEMOGA AKUN INI TERHINDAR DARI HATERS, LOVE YOUβ€οΈ [sic!]," sahut akun @dandel***izzaaa.
"Nyaiii...makasih banget udah buat hidupku jadi lebih bewarna karena nyai buat ig ππππππ lopp yuu momyyyy kuuu ππ [sic!]," timpal akun @deden***123. "AKHIRNYA PUNYA IG JUGA SETELAH SEKIAN PURNAMAππππππ [sic!]," tambah akun @byo***iest.
Sebelumnya, Ye Ji telah menghapus akun Instagram miliknya sekitar tahun 2021 lalu. Hal ini diduga sebagai imbas dari kontroversi mantan kekasihnya, Kim Jung Hyun. Selain tudingan gaslighting, ia juga dilanda rumor bullying, memalsukan latar belakang akademis, hingga penyalahgunaan kekuasaan terhadap staf. Meski sudah membantah, ia masih menerima banyak kritik tajam.
(wk/diah)