BamBam GOT7 Akui Dapat Perlakuan Diskriminatif Cuma Gegara Keturunan Asia Tenggara
Instagram/bambam1a
Selebriti

Lika-liku perjalanan BamBam GOT7 dalam dunia K-pop bukanlah tanpa hambatan. Idol ini membuka cerita tentang diskriminasi rasial yang dialaminya di Korea Selatan.

WowKeren - BamBam GOT7 menerima perlakuan diskriminatif selama kariernya. Hal itu dialami pemilik nama asli Kunpimook Bhuwakul itu lantaran dirinya adalah keturunan Asia Tenggara, lebih tepatnya Thailand.

Selama wawancara di program web "Liality Show," yang ditayangkan di saluran YouTube 1 MILLION Dance Studio pada 16 Agustus, BamBam GOT7 berbicara secara terbuka tentang pengalamannya menghadapi rasisme di Korea Selatan. BamBam, yang pindah dari Thailand ke Korea pada 2010 untuk mengejar mimpinya menjadi idola K-pop, mengungkapkan bahwa keadaan cukup baik saat ia masih menjadi trainee di JYP Entertainment karena ia berlatih bersama idol asing lainnya.

"Tidak sulit saat aku masih trainee. Aku juga tinggal dengan orang asing saat itu. Beberapa member GOT7 juga ada di sana. Jadi kami sangat bersenang-senang. Dan staf memberiku banyak perhatian dan cinta juga," ungkap BamBam.

Kemudian, ia melanjutkan "Sejujurnya, aku mendapat umpan balik yang bagus dalam evaluasi yang kami lakukan setiap bulan dan dengan sikap, nilai, dll., aku debut dengan percaya diri. Tapi begitu kami debut, semuanya tidak berjalan seperti yang kupikirkan. Itu adalah masa tersulit."

Namun, setelah debut sebagai anggota GOT7, BamBam menjadi sasaran rasisme dari orang Korea. Banyak orang mengejek penampilannya dan asal-usul Asia Tenggaranya. Sementara Nichkhun 2PM, senior dari Thailand yang pertama kali debut dalam kancah musik K-pop, menerima banyak cinta dari penggemar, BamBam mengalami kesulitan untuk diterima masyarakat Korea.

"Orang-orang juga meninggalkan komentar buruk. Aku masih terlalu muda saat itu. Warna kulitku juga tidak secerah ini. Pipiku bulat dan suaraku juga dikomentari. Orang-orang akan bilang, 'Jika dia tidak ada di grup, GOT7 akan menjadi gambaran yang lengkap.' 'Singkirkan orang Asia Tenggara XX itu,' hal-hal seperti itu, dan aku benar-benar terluka,"kenangnya.


Perbedaannya sangat terasa ketika GOT7 tampil di luar negeri dibandingkan di Korea. Di luar negeri, banyak penggemarnya yang datang untuk melihatnya, namun di Korea, BamBam merasa tidak mendapatkan perhatian yang sama.

"Saat kami tampil di luar negeri, sejujurnya, banyak fansku yang datang untuk melihatku. Namun saat aku konser di Korea, tidak banyak orang yang datang untuk melihatku. Seperti itu," katanya.

Untungnya, BamBam kemudian mendapatkan pengakuan dan dukungan lebih saat memulai karier solonya. Ia mengakui bahwa partisipasinya dalam berbagai acara hiburan membantu meningkatkan popularitas dan pengakuannya di Korea.

"Namun, ketika aku mulai menjadi artis solo, orang-orang Korea mulai mengakuiku. Mungkin karena aku tampil di acara hiburan. Berkat itu, aku juga mendapat lebih banyak dukungan sebagai artis," jelas BamBam.

BamBam juga menambahkan, "Aku baik-baik saja akhir-akhir ini. Aku akan mengatakan bahwa 10 tahun itu cukup sulit sampai orang-orang mulai mengakuiku."

Perjalanan BamBam dalam dunia K-pop menunjukkan bahwa perjuangan dan ketekunan akan membawa pengakuan dan kesuksesan. Meskipun sempat mengalami diskriminasi rasial, BamBam terus melangkah maju dan kini menikmati dukungan luas dari penggemar di seluruh dunia.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait