Agensi Dex berusaha mengambil tindakan atas kerugian karena wajah pemilik nama asli Kim Jin Young itu digunakan untuk promosi judil online melalui teknologi deepfake.
- Intan Maharani
- Sabtu, 24 Agustus 2024 - 10:49 WIB
WowKeren - Dex atau Kim Jin Young, telah menjadi nama yang dikenal luas di kalangan masyarakat Korea. Pesonanya dan karismanya di acara kencan, "Single’s Inferno", memikat hati publik Korea.
Namun sayangnya, dengan semakin meningkatnya popularitas Dex, makin banyak pula yang mencoba memanfaatkan citra bintang yang sedang naik daun ini.
Baru-baru ini diberitakan bahwa Dex menjadi korban dari video deepfake. Agensinya melaporkan bahwa seseorang menggunakan gambarnya melalui teknologi AI untuk membuat iklan sebuah permainan judi ilegal. Iklan tersebut kemudian disebarkan melalui berbagai komunitas online dan media sosial.
Masalah ini dianggap serius karena perjudian adalah ilegal di Korea Selatan. Agensi Dex, Kick The Hurdle Studio, mengeluarkan pernyataan resmi pada 23 Agustus 2024.
"Halo, ini adalah Kick The Hurdle Studio. Belakangan ini, sebuah iklan yang mengandung gambar artis kami, Dex, menyebar secara tidak terkendali di media sosial dan komunitas online termasuk YouTube, dll," kata agensi tersebut.
Mereka menambahkan, "Iklan tersebut adalah untuk permainan judi ilegal dan dibuat menggunakan teknologi deepfake AI. Kami membuat pernyataan ini dengan harapan para penggemarnya akan memperhatikan masalah ini."
Lebih lanjut, agensi tersebut menegaskan bahwa Dex tidak pernah berpartisipasi dalam iklan untuk permainan atau aplikasi judi ilegal, dan semua video iklan yang disebutkan adalah palsu. Mereka juga meminta para penggemar untuk segera melaporkan video iklan palsu semacam itu jika menemukannya, dan untuk memperhatikan agar tidak ada korban yang muncul dari iklan ilegal tersebut.
"Kick The Hurdle Studio akan melakukan yang terbaik untuk melindungi hak-hak artis kami, dan akan terus memantau serta menangani hal ini dengan tegas ke depannya," tambah mereka.
Sementara itu, Dex terkenal melalui "Single’s Inferno" dan saluran YouTube-nya. Kemudian, ia memperluas namanya melalui acara-acara bincang seperti Fridgeterview dan lainnya.
Dampak negatif dari penyalahgunaan gambar artis ini, baik dari segi moral maupun hukum, jelas tidak dapat dipandang sebelah mata. Masalah ini membuka mata kita tentang pentingnya pengawasan dan perlindungan bagi para artis, terutama di dunia digital di mana manipulasi gambar dapat dengan mudah digunakan untuk tujuan-tujuan ilegal.
(wk/inta)