WowKeren - Rose BLACKPINK mencoba untuk lebih terbuka tentang dirinya dalam berbagai wawancara baru-baru ini. Salah satunya ketika muncul di kanal YouTube First We Feast untuk sesi "Hot Ones", Rose mengungkapkan sisi rapuhnya yang kemudian ia manfaatkan menjadi sumber insipirasi dalam bermusik.

Seperti dalam album solo perdananya yang bertajuk "Rosie", Rose akan mengisahkan dengan jujur dan emosional tentang perjalanan hidupnya selama beberapa tahun terakhir. Rose mengatakan bahwa kondisi ideal untuk kreativitasnya sering kali datang saat hidupnya sedang tidak baik-baik saja.

"Biasanya ketika aku merasa seperti, 'Wow, hidup benar-benar buruk akhir-akhir ini,' itu selalu menjadi sesi terbaik karena aku keluar dengan lagu di mana aku telah meninggalkan semua hal buruk tersebut dan keluar dengan lagu yang hebat," ungkap idol kelahiran 1997 ini.

Album terbarunya adalah representasi dari tiga atau empat tahun terakhir hidupnya, dipenuhi dengan emosi mentah dan jujur yang belum pernah ia bicarakan sebelumnya. Rose menegaskan bahwa keindahan dalam musik terletak pada kemampuan untuk mengubah sesuatu yang tidak menyenangkan menjadi indah. "Itulah yang paling aku sukai dari menciptakan, bahwa aku bisa mengubah sesuatu yang tidak begitu baik menjadi sesuatu yang indah," imbuhnya.

Sebelumnya, Rose juga sempat menyinggung soal hubungan toxic, di mana tema ini kemungkinan juga akan muncul di album barunya nanti. "Aku pikir aku cukup bersyukur telah menjalani beberapa hubungan, seperti gadis normal di usia 20-an. Aku ingin orang-orang mengerti bahwa aku tidak jauh berbeda dari pacar pada umumnya, atau gadis berusia 23 tahun pada saat itu," tuturnya.

"Aku mungkin sangat bisa diterima jika kalian mendengarkan lagu-laguku, dan jika ada yang pernah menjalin hubungan seperti itu. Itu bahkan tidak harus tentang pacar, hanya jenis hubungan yang beracun," kata Rose lebih lanjut.

Album "Rosie" dijadwalkan akan rilis pada tanggal 6 Desember mendatang melalui THEBLACKLABEL dan Atlantic Records. Album ini mengungkap semua emosi mentah yang dirasakan Rose selama beberapa tahun terakhir, membuatnya dapat dihubungkan dengan para penggemar seumurannya yang juga bergulat dengan kerentanan dan kebingungan di usia 20-an.