Go Hyun Jung ikut memberikan dukungan terkait petisi pencopotan/pemakzulan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol dari jabatannya. Ini adalah imbas keputusan darurat militer yang diambil sebelumnya oleh sang presiden.
- Marina Larasati
- Sabtu, 07 Desember 2024 - 13:00 WIB
WowKeren - Go Hyun Jung bergabung dengan sineas film Korea Selatan untuk menyetujui petisi pencopotan/pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya. Pada Jumat (6/12), Hyung Jung memberikan komentar di postingan sutradara Byun Young Joo yang merilis pernyataan dari kelas 22 Departemen Ilmu Politik dan Diplomasi di Universitas Wanita Ewha terkait permasalahan ini.
Dalam unggahannya, Sutradara Byun menuliskan, "Apa pun yang terjadi besok, beginilah cara untuk tetap berdiri dan melindungi martabat Anda sendiri." Hyun Jung pun terlihat memberikan komentar emoticon bergambar api, seolah ia sangat bersemangat dalam menyatakan dukungannya terhadap protes damai tersebut.
Lebih lanjut, pernyataan panjang yang terdapat pada postingan Sutradara Byun berisi, "Ini pertama kalinya saya melihat darurat militer diambil dari buku teks. Ini pertama kalinya saya menyaksikan sepatu bot militer menginjak gedung Majelis Nasional dan tentara mengarahkan senjata ke warga."
Ia melanjutkan, "1997 adalah tahun terjadinya peralihan kekuasaan secara damai pertama kali," dan menekankan, "Jika kita menganggapnya sebagai pribadi, tahun ini ia baru berusia 28 tahun. Kedamaian kita masih seusia dengan masa muda kita."
Mahasiswa Universitas Wanita Ewha dengan tegas menyatakan, "Kita tidak bisa lagi menoleransi kematian rekan-rekan kita. Kami dengan sungguh-sungguh memohon kepada Anda untuk melindungi kaum muda, musim semi yang hijau, dan musim semi di Seoul lagi."
Sebelumnya, dilaporkan sederet nama artis besar Korea Selatan juga ikut berpartisipasi dalam penandatanganan petisi ini. Beberapa di antaranya seperti Son Ye Jin, Jun Ji Hyun, Kang Dong Won hingga Moon So Ri. Dalam sebuah pernyataan, para pembuat film tersebut mengatakan, "Prasyarat pertama untuk mengatasi situasi kacau saat ini dan status Republik Korea yang jatuh adalah menangguhkan Yoon Seok Yeol dari tugasnya sebagai presiden."
Pada 7 Desember, sekitar 77 organisasi termasuk dari sutradara film, aktor, mahasiswa, dan 2.518 pembuat film mengeluarkan petisi yang mengatakan, "Pecat dan tangkap Yoon Suk Yeol, yang merupakan 'penjahat penghasutan'."
Sementara itu, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember lalu untuk pertama kalinya dalam 45 tahun. Pasukan darurat militer memasuki Majelis Nasional, menyebabkan keterkejutan. Respons cepat anggota Majelis Nasional menyebabkan darurat militer gagal.
Kritik terus mengalir menegaskan bahwa demokrasi telah diinjak-injak. Setelah darurat militer, peringkat persetujuan ditemukan turun menjadi 13% (Korea Gallup). Deklarasi keadaan negara dan demonstrasi pemakzulan berlangsung di seluruh negeri.
(wk/lara)
