Salah seorang staf Irene diduga melakukan tindak pelecehan kepada penggemar saat acara fansign belum lama ini. Masalah ini langsung saja memancing amarah netizen hingga mereka meminta pertanggungjawaban SM Entertainment.
- Marina Larasati
- Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB
WowKeren - Baru-baru ini, Irene Red Velvet menggelar fansign untuk merayakan debut solonya lewat mini album bertajuk "Like A Flower". Di tengah kegembiraan bertemu dengan para penggemar, sayangnya Irene harus menghadapi situasi yang kurang mengenakkan.
Salah seorang fans yang datang ke acara tersebut mengaku mendapatkan pelecehan dari staf. Pada Senin (9/12), sebuah postingan yang mengejutkan muncul di platform X dan berbagai forum daring. Postingan tersebut menuduh seorang petugas keamanan di acara fansign Irene melakukan perilaku yang tidak pantas terhadap seorang penggemar, yang menyebabkan gelombang reaksi keras.
Seorang pengguna yang diidentifikasi sebagai "A" membagikan pengalaman temannya di acara tersebut. "Teman saya 'B' menghadiri acara tersebut, dan perlakuan yang ia hadapi sangat mengerikan. Meskipun saya pernah melihat perlakuan yang buruk di acara fan signing sebelumnya, ini sudah melewati batas," tulis A.
Menurut A, B menjadi sasaran pemeriksaan keamanan yang berlebihan oleh staf acara. "Mereka diminta untuk menggulung lengan baju di atas siku dan melompat untuk memastikan tidak ada alat perekam tersembunyi. Ketika ditanya, 'Bolehkah aku menyentuh tubuhmu?' mereka merasa tertekan untuk menjawab ya, karena takut akan dikeluarkan dari acara jika tidak," jelas A.
Meskipun dugaan kontak tersebut tidak langsung menjurus pada bagian dada, A mengklaim bahwa kontak tersebut terjadi di bawah tulang selangka dan di atas pakaian dalam. Korban pun sempat mempertanyakan, "Mengapa proses invasif seperti itu diperlukan hanya untuk bertemu dengan seorang artis? Yang lebih menakutkan adalah mengetahui hal itu bisa terjadi lagi."
A juga berbagi pengalaman masa lalu dari acara penandatanganan penggemar lainnya, di mana petugas keamanan diduga secara diam-diam memeriksa bagian dada. Mereka menambahkan, "Mengapa memperlakukan penggemar seperti penjahat? Jika Anda tidak percaya pada penggemar, hentikan acara ini."
Postingan itu dengan cepat mendapat perhatian, dengan penggemar lain melangkah maju untuk berbagi pengalaman mereka. Siapa sangka ternyata hal buruk serupa juga terjadi pada fans lain. "Saya mengenakan jaket berlapis, dan mereka berkata, 'Biarkan saya menyentuh Anda sebentar,' lalu memeriksa lengan, ketiak, dan sisi saya," klaim penggemar tersebut.
Di media sosial, penggemar menyuarakan kemarahan mereka. Komentar membanjiri dengan mengatakan, "Mengapa memperlakukan penggemar yang membayar seperti ini?" , "Ini lebih ketat daripada keamanan bandara!", "Mereka perlu meminta maaf dan mengubah praktik ini", "Jika keselamatan menjadi perhatian utama, hentikan saja acara penandatanganan penggemar", serta masih banyak lagi.
Kini, penggemar mendesak SM Entertainment dan tim Irene untuk menangani masalah tersebut. Banyak yang menandai agensi dan akun resmi Red Velvet guna menuntut akuntabilitas. Sayangnya, sampai saat ini SM belum merilis pernyataan resmi apa pun terkait tuduhan tersebut.
Sementara itu, debut solo Irene baru-baru ini dengan albumnya yag bertajuk "Like A Flower" telah meraih kesuksesan besar. Album tersebut melampaui 330.000 kopi dalam penjualan minggu pertama dan terus menerima cinta dari para penggemar. Namun, kontroversi ini telah membayangi kegiatan promosinya.
(wk/lara)