
Inul Daratista sempat dianggap sama dengan Nikita Willy. Hal ini karena Inul Daratista dikira menyewa jasa chef selebriti Firhan untuk memasak buatnya setelah terciduk berada di dapur berdua.
- Ria Susilo Wardhani
- Jumat, 17 Januari 2025 - 12:00 WIB
WowKeren - Inul Daratista baru-baru ini disamakan dengan Nikita Willy Hal ini karena Inul dikira mengikuti jejak Nikita yang menyewa jasa chef profesional untuk memasak buat keluarga.
Anggapan Inul pakai chef profesional itu muncul setelah ia terciduk bersama chef jebolan "Master Chef Indonesia", Firhan. Berada di dapur, netter mengira Inul dimasakin oleh Firhan.
"Klo punya duit buaanyak aku jg mau dimasakin chef pribadi ðŸ¤," kata netter. "Wah keren, kayak Nikita Willy," tutur netter. "Oo dia tu jebolan master cheff ya.. enak2 lo resepnya. Tiap recock hampir gk da yg gagal👌," ujar netter.
Namun, ada pula yang menyebut jika Inul dan Firhan sekedar ngonten bareng. "Mimin nya enggak jelas niiiih, mereka kan memang punya program bareng , ngonten bareng, ah elah," tutur netter. "Ini keknya cuma ngonten doang sih," ujar netter.
Sebelumnya, Inul jadi sorotan karena kembali mengeluh soal pajak. Ia tenyata kena denda Rp450 juta untuk akun YouTubenya. Inul langsung mencak-mencak dan mempertanyakan penghitungan pajak mengingat akun YouTubenya lama tak aktif.
"Katanya YouTube aku penghasilannya udah gede, jadi aku harus bayar," kata Inul. "Kena denda sampai Rp450 juta. Lah wong YouTube-ku juga enggak aktif kok, ngitungnya dari mana. Kita mah sama, kan juga artis, penyanyi dangdut. Kalau sampai di compare sama orang terkaya, aku juga heran, itu itungane duite darimana."
Dulunya, Inul juga murka soal kenaikan pajak hiburan sebesar 40 persen. Sebagai pengusaha, Inul khawatir hal itu akan berdampak pada bisnisnya.
"Pajak hiburan naik dari 25 persen (aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) ke 40-75 persen,_ sing nggawe aturan mau ngajak modyar tah!!!_ (yang bikin aturan mau bikin meninggalkah???). Bayar pajak enggak kira-kira, belum lagi dicari-cari, diobok-obok harus kena tambahan bayar, kalau enggak bisa (bayar), rumah diancam kena garis polisi atau sita harta!" sentil Inul. "Karyawan saya satu _outlet_ kalau dulu bisa 50 (orang). Sekarang udah turun jadi 40. Turun lagi sekarang karyawan saya di sini kalau enggak salah 30 – 35 (orang). Outlet saya (ada) beberapa. Tapi dari sekian _outlet_ itu banyak banget pegawai saya. Kalau saya selesaikan semuanya, karena pajaknya terlalu tinggi, enggak bisa bayar, selesai sudah karyawan saya."
(wk/riaw)