Di saat antivirus lainnya tengah memasuki fase uji klinis, vaksin Inovio justru harus menghadapi masalah lain, yakni tengah terganjal masalah hukum sejak pekan lalu
Pandemi COVID-19 kini telah menjangkit lebih dari 14 juta orang di seluruh dunia. Indonesia sendiri diharapkan dapat mengembangkan vaksin virus corona secara mandiri.
Sinovad Tiongkok mengirimkan vaksin antivirus Corona ke Indonesia untuk diujikan terhadap 1.620 subjek. Namun tak boleh sembarangan, ini persyaratan subjek uji 'kelinci percobaan' vaksin.
Kerja sama BUMN Bio Farma dan perusahaan bioteknologi Sinovac Tiongkok untuk mengembangkan vaksin antivirus Corona membuahkan hasil. Namun ternyata vaksin ini baru siap edar 2021 mendatang.
Pria yang juga aktif berkecimpung di filantropi itu mengakui kemampuan farmasi India yang mana negara ini telah membuat lebih banyak vaksin dibanding negara lainnya
Untuk mempersiapkan tahap uji klinis fase III ini, Bio Farma akan menggandeng Universitas Padjadjaran dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) serta BPOM.
Perusahaan farmasi milik pemerintah Tiongkok, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) yang tengah mengembangkan vaksin corona disorot karena menyuntikkan kandidat vaksin kepada pegawai sebelum mengantongi izin uji klinis.
Sebelumnya Kemenristek sudah menarget vaksin Corona asli buatan Indonesia akan tersedia pada 2021. Namun Bio Farma selaku salah satu perusahaan yang terlibat mengaku vaksin baru bisa jadi pada 2022.
Kabar Baik! Puluhan vaksin virus corona (COVID-19) yang sedang dikembangkan para peneliti di berbagai belahan dunia tinggal selangkah lagi diedarkan. Berikut daftarnya.
Perkiraan harga vaksin corona ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Secara keseluruhan, Presiden Joko Widodo menarget Indonesia untuk memproduksi sebanyak 347 juta vaksin. Jumlah tersebut diperhitungkan berdasarkan kebutuhan populasi penduduk Indonesia.
Indonesia tak mau kalah dengan negara lain dan akan memproduksi sendiri vaksin anti Corona. Kemenristek menyebut vaksin ini akan siap pada pertengahan 2021 dengan harga Rp 75 ribu per botol.