Sempat Terlunta-Lunta, Jenazah Terduga Teroris Bom Surabaya Akhirnya Dimakamkan
Nasional

Menurut Gubernur Jawa Timur, penolakan itu merupakan bentuk hukuman sosial dari masyarakat.

WowKeren - Sempat terlunta-lunta karena danya penolakan pemakaman oleh masyarakat Surabaya, akhirnya tujuh jenazah terduga teroris serangkaian bom bunuh diri Surabaya dimakamkan di Sidoarjo pada Minggu (20/5) sekitar pukul 09.10 WIB. Sebelumnya, ketujuh jenazah itu hendak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jarak, Jalan Putat Jaya, Surabaya, namun warga sekitar menolaknya.

Menurut penjelasan Kapolres Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji, pemakaman ketujuh jenazah berlangsung di pemakaman milik Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Jalan Mayjen Sungkono, Pucang, Sidoarjo. Tidak ada penolakan saat tujuh jenazah itu dimakamkan di sana.

"Iya sudah dimakamkan," kata Himawan, dilansir Tribunnews.com pada Senin (21/5). "Tidak ada penolakan, tidak ada. Penanggung jawab pemakannya Dinas Sosial."

Ketujuh Jenazah itu yakni Fadhila Sari, Famela Rizqita, Puji Kuswati, pelaku sekeluarga pengeboman Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya. Sementara empat lainnya adalah Tri Murtiono, Tri Ernawati, Moh Dari Satria, dan Moh Daffa Alfia, pelaku sekeluarga pengeboman Polrestabes Surabaya.

Sementara tiga jenazah yang masih tersimpan di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara hingga Minggu (20/5) yakni Dita Oepriyanto (pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantikosta Jl Arjuna), dua anak laki-laki Yusuf Fadil dan Firman Halim (pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Matia Tak Bercela Jl Ngagel). Ketiganya belum dimakamkan karena masih menunggu tes DNA.

"Untuk jenazah pelaku, tinggal tiga saja," jelas Kapolsa Jatim Irjen Machfud Arifin saat ditemui usai tinjauan gereja-gereja di Surabaya, Mingggu (21/5/2018). "Masih nunggu tes DNA, lainnya clear semua."

Machfud juga menyampaikan rasa gembiranya karena situasi saat ini cukup aman. Aktivitas gereja yang diserang bom bunuh diri minggu lalu, kini juga sudah kembali normal.


"Tadi sudah bertemu dan tanya ke romo, pendeta gereja.," kata Machfud. "Ibadahnya sudah normal, kami jaga terus. Sudah aman."

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budi Hariyadi menambahkan jika selain ketiga jenazah itu, juga masih ada satu korban masyarakat di Rumah Sakit Bhayangkara. Alasannya sama yakni masih dilakukan tes DNA.

"Mudah-mudahan cepat dan hari ini (Minggu, 20/5) sudah selesai," kata Budi. "Untuk satu korban masyarakat yang belum diserahkan, yakni Bayu yang meninggal di Gereja Ngagel."

Sementara untuk tiga jenazah pelaku teror yang berasal dari rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, sudah dimakamkan sejak Jumat (18/5) di tempat pemakanam khusus orang tak dikenal di Sidoarjo, Jawa Timur. ketiga jenazah itu yakni Anton Ferdiyanto (46), Hilia Aulia Rahman (18) dan Sari Puspitarini (47).

Pemakaman ketiga jenazah itu juga mendapat pengawalan dari kepolisian. Untuk dua jenazah perepuan dijadikan satu liang lahat, sedangkan jenazah laki-laki disendirikan.

Perihal penolakan masyarakat yang menolak jenazah pelaku bom bunuh diri tersebut, menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa itu merupakan bentuk hukuman sosial dari warga. Reaksi tersebut menunjukan jika warga mulai merasa pentingnya hidup berdampingan.

"Saat ini, masyarakat telah memberikan hukuman atau sanksi sosial, seperti reaksi tidak boleh dimakamkan di daerahnya," Kata Soekarwo, dilansir Okezone.com pada Senin (21/5). "Sangat tidak dibenarkan ajaran radikalisme dan semua agama menolak kekerasan, apalagi sampai melakukan pembunuhan seperti itu."

Soekarwo melanjutkan jika sejak insiden bom Surabaya itu, kini masyarakat telah sadar jika aksi teror bukanlah perintah agama. Karena tidak ada agama mana pun yang membenarkan mengenai membunuh orang tanpa alasan.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel