Terjebak di bukit belakang sekolah, korban gempa ini mengaku tengah kelaparan dan membutuhkan pertolongan secepatnya.
- Luthfiatun Nisa
- Sabtu, 29 September 2018 - 09:09 WIB
WowKeren - Indonesia kembali berduka. Pada Jumat (28/9) petang kemarin, gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter melanda Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa ini terpantau terjadi di kedalaman 10 km. Akibatnya, tsunami pun sempat melanda Donggala dan Palu sebagai imbas gempa tersebut.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan bahwa tsunami yang terjadi memiliki tinggi gelombang yang cukup tinggi. Kejadian ini pun menelan banyak korban jiwa dan luka-luka. Bahkan ada beberapa korban yang masih terjebak di sejumlah titik gempa.
Salah satu korban tersebut adalah Sri Susantri. Pasca terjadinya gempa, Sri meminta pertolongan lewat media sosial dan memberitahukan keberadaannya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan sejumlah warga tengah mengamankan diri di bukit belakang sekolah SMK Yadika.
Sri juga menuliskan bahwa dirinya beserta korban lainnya sedang kelaparan dan membutuhkan pertolongan secepatnya. Dalam unggahannya, Sri menyebut bahwa mereka membutuhkan air minum dan makanan kecil untuk sekadar mengganjal perut.
"Tolong Kami butuh bantuan berupa air mineral dan makanan kecil yang bisa sedikit menganjal perut. Posisi kami saat ini di Bukit Belakang Sekolah SMK Yadika. Terima kasih," tulis Sri melalui akun Facebook miliknya.
Rt donk ....sapatau ada yg bisa bantu yg tempat tinggalnya paling dekat palu #PrayForDonggalapic.twitter.com/TRssOylJFW
— Index of (@4Y4NKZ) 28 September 2018
Tak butuh waktu lama, unggahan ini pun menjadi viral di dunia maya. Status yag ditulis oleh Sri langsung mendapat respon dari banyak netizen. Bahkan hingga kini sejumlah netizen ramai-ramai membagikan unggahan Sri agar ia segera mendapat bantuan.
Di sisi lain, laporan terbaru menyebut bahwa BMKG masih hilang kontak dengan Donggala sehingga tim belum berhasil menembus lokasi bencana. Pasokan listrik di Donggala pun juga terputus pasca gempa dan tsunami. Sedangkan Kementerian Sosial sudah bergerak cepat dengan menyiapkan suplai logistik, bahan kebutuhan pokok, serta obat-obatan untuk korban.
(wk/luth)
